Binturong yang ditangkap warga di Tanah Datar, Sumbar (Jefli Oktari/MNC Portal)

Dia mengatakan, dari hasil identifikasi dan observasi Drh. Roki Martarika satwa jenis Binturong berjenis kelamin jantan dengan perkiraan umur 4 tahun.

"Satwa mengalami dehidrasi, kedua tangan mengalami luka lecet dan dibagian perut juga terdapat luka lecet.  Saat ini satwa sudah sadar namun diperlukan waktu untuk pemulihan. Petugas BKSDA melakukan titip rawat satwa sampai satwa tersebut dapat dilepas liarkan kembali ke habitatnya," sebutnya.

Menurutnya, terjadinya konflik satwa jenis Binturung ini disebabkan karena kurangnya pakan yang ada di habitatnya sehingga satwa masuk ke pemukiman warga. Selain itu banyaknya buah-buahan di halaman rumah warga menjadi pemicu satwa ini muncul ke pemukiman.

Binturong termasuk bangsa Carnivora, yang artinya pemakan daging atau pemangsa, namun makanan binturung terutama adalah buah-buahan yang masak di hutan. 

"Satwa ini juga memakan pucuk dan daun-daun tumbuhan, hewan-hewan kecil semisal burung dan hewan pengerat," lanjut dia.

Berdasarkan Red List IUCN, binturung masuk dalam hewan dengan status vulnerable atau rentan akibat adanya penurunan jumlah populasi yang diperkirakan lebih dari 30 persen selama 18 tahun terakhir. Di Indonesia sendiri, spesies ini termasuk dalam satwa yang dilindungi yang diatur dalam UU no. 7 tahun 1999. 


Editor : Nur Ichsan Yuniarto

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network