Sementara itu, Sekretaris Kota Bukittinggi, Martias Wanto mengatakan, selain tidak memberikan penggratisan masuk ke objek wisata, hal yang sama seperti tahun lalu adalah tidak adanya euforia atau kemeriahan berlebihan menyambut hari bersejarah yang diperingati setiap tahun bertepatan 22 Desember itu.
“Karena masih dalam suasana pandemi, tentu semua disesuaikan dengan kondisi daerah, memulihkan kehidupan sosial dan perekonomian masyarakat jauh lebih penting,” kata Martias.
Hal itu juga diterapkan Pemko Bukittinggi bersama anggota dewan setempat dalam rangkaian rapat paripurna istimewa HJK di Balai Sidang Bung Hatta.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait