"Ke 362 ton ikan jenis nila dan mas berbagai ukuran itu, milik puluhan petani. Satu petani dengan kematian 400 sampai dua ton. Kerugian akibat kematian ikan itu sekitar Rp7,2 miliar dengan harga Rp20.000 per kilogram," katanya.
Ia mengakui, kematian ikan secara massal itu setelah curah hujan disertai angin kencang melanda daerah itu. Akibat, terjadi pembalikan masa air, sehingga berkurangnya oksigen di danau vulkanik tersebut.
"Setelah itu ikan mengalami pusing. Beberapa jam setelah itu, ikan menjadi mati dan mengapung ke permukaan," katanya.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait