Dalam pelaksanaanya penegakan hukum ini, kata Suharyono, memunculkan pro kontra tanpa diduga sebelumnya seorang perwira yang juga salah satu tersangka oknum anggota pada posisi kontra.
“Pada awalnya penegakan hukum ini sudah kami apresiasi, bahkan terhadap AKP Ulil ini sudah kami berikan penghargaan apresiasi sudah dua kali bertemu saya, baik itu di ruang Polda maupun di rumah dinas, di hari kemarin bertemu lagi disaat ada rapat teknis reserse kriminal umum terutama identifikasi, saya bertemu lagi dan memberikan apresiasi kepada yang bersangkutan atas prestasi penegakan hukum atas tambang galian C,” ujarnya.
Saat melepaskan kepergian, salah satu perwira terbaik tersebut, Kapolda sempat mengusap wajahnya dengan sapu tangan, diduga menangis melepaskan jenazah AKP Ryanto Ulil Anshar, tampak di ajudan di belakang mengambil sapu tangan di bagian kanannya untuk disimpan.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait