4 WNA Dievakuasi di Perairan Mentawai, Kapal Mati Mesin hingga Terombang-ambing
PADANG, iNews.id - Sebanyak empat warga negara asing (WNA) dan dua warga negara Indonesia (WNI) dievakuasi petugas SAR Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Mereka diselamatkan usai kapal yang ditumpanginya mengalami kerusakan mesin di perairan Mentawai, Selasa (25/4/2023) dini hari.
Kepala SAR Mentawai Akmal mengatakan, informasi adanya kecelakaan kapal (mesin rusak) pertama kali diterima SAR dari Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) Kepulauan Mentawai pukul 00.40 WIB.
"Kapal tersebut mati mesin, terombang-ambing dan meminta bantuan untuk dievakuasi," kata Akmal, Selasa (25/4/2023).
Identitas keempat WNA tersebut yakni Santos Junqueira (40), Parker JR David Timothy (40), Papageorge Andreas (52) dan Prior Barbosa (34). Kemudian dua WNI yang bertugas sebagai ABK yakni Joni (35) dan Suardijen (47).
Kapal Motor Saraina dengan panjang 18 meter tersebut terombang-ambing di sekitar perairan Sipora Utara atau tepatnya antara Pulau Sipora Utara dengan Pulau Awera.
Pada saat dievakuasi, SAR Mentawai mencatat kecepatan angin 2 hingga 15 knot dengan tinggi gelombang 1,25 sampai dengan 2,5 meter serta dalam kondisi hujan ringan.
Selain SAR, TNI/Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tagana, tim medis dan masyarakat setempat juga ikut serta membantu proses evakuasi.
SAR Mentawai menyampaikan lima imbauan penting bagi masyarakat, nelayan, wisatawan hingga pengusaha kapal wisata. Pertama, memerhatikan kondisi cuaca sebelum berlayar dengan rujukan BMKG.
Berikutnya, memastikan kesiapan logistik kapal termasuk bahan bakar minyak (BBM) kapal tercukupi, mengecek kondisi mesin kapal, menyiapkan dan mengecek ulang alat keselamatan seperti pelampung serta alat pemancar sinyal.
Selanjutnya, bagi masyarakat yang berlibur ke objek wisata terutama ke pantai-pantai yang ada di Kepulauan Mentawai harus mengawasi anak dengan ekstra apabila bermain ke bibir pantai.
Editor: Donald Karouw