get app
inews
Aa Text
Read Next : Atasi Cuaca Ekstrem Pascabencana, BMKG Lakukan Rekayasa Cuaca di Sumbar

Bayi di Sumbar Meninggal, Diduga Kena Hepatitis Misterius

Selasa, 10 Mei 2022 - 10:48:00 WIB
Bayi di Sumbar Meninggal, Diduga Kena Hepatitis Misterius
Ilustrasi bayi meninggal (FOTO: ISTIMEWA)

PADANG, iNews.id - Seorang bayi di Sumatera Barat (Sumbar) meninggal. Diduga, bayi berusia 1 bulan 29 hari itu terjangkit hepatitis misterius.

Bayi itu meninggal pada 2 Mei 2022 setelah dirawat di Rumah Sakit Hermina.

Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat, Lila Yanwar mengatakan, sebelum dilarikan ke Hermina, bayi itu dirawat di Pusekesmas.

"Dari Puskesmas, kemudian dirawat di Rumah Sakit Solok, lalu dirujuk lagi ke RS Hermina," kata Lila, Selasa (10/8/2022).

Dia menambahkan, bayi yang meninggal itu masih kasus suspek. Dinkes awalnya akan melakukan pemeriksaan lain untuk mengetahui secara pasti penyebab bayi meninggal.

"Tapi ini kasus suspek, ya. Baru diduga tapi perlu diwaspadai. Ada pemeriksaan lain yang harus dilakukan, tapi anaknya keburu meninggal," katanya.

"Dan pemeriksaan itu baru kita dapat dari Ikatan Dokter Anak Indonesia baru beberapa hari lalu," lanjutnya.

Lila menambahkan bayi tersebut diduga meninggal karena hepatitis misterius pasalnya gejalanya mirip dengan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya itu.

"Gejalanya mirip dengan hepatitis unknown etiology itu. Dia seperti hepatitis A. Tapi ternyata tidak cocok pemeriksaan laboratoriumnya dengan hepatitis A sehingga kita menyebutnya sebagai hepatitis unknown etiology,” kata dia.

Kata Lila, gejala hepatitis misterius tersebut berupa penyakit kuning, demam, gangguan pencernaan, diare, dan berakhir dengan perdarahan saluran cerna, selain itu ada gangguan hati yang terjadi dalam waktu yang cepat.

Saat ini, kata Lila, telah melakukan penelusuran status kesehatan anak tersebut mulai dari riwayat perjalanan, kondisi rumah, dan sebagainya.

"Kita sudah mendapatkan data itu, selanjutnya kami memberikan warning kewaspadaan kepada teman-teman direktur rumah sakit itu paling utama termasuk kepala Dinkes kabupaten dan kota. Kalau ada gejala seperti segera melapor," pungkasnya.

Editor: Nur Ichsan Yuniarto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut