get app
inews
Aa Text
Read Next : Update Bencana Sumatera: 849.133 Warga Mengungsi di Aceh, Sumut dan Sumbar

Berawal dari Keluar Asrama, Ini Kronologi Mahasiswi Unand Gunting Celana Junior 

Selasa, 01 November 2022 - 15:18:00 WIB
Berawal dari Keluar Asrama, Ini Kronologi Mahasiswi Unand Gunting Celana Junior 
Tangkapan layar video viral mahasiswi penghuni Asrama Unand diminta menggunting celana sendiri karena tak pakai rok. (Foto : Instagram/@infounand)

PADANG, iNews.id - Media sosial digegerkan dengan rekaman video yang menampilkan dua perempuan sedang menggunting celana. Belakangan diketahui jika mereka mahasiswa senior penghuni asrama Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumbar.

Wakil Rektor I Unand Prof Mansyurdin mengatakan, pemeriksaan dilakukan oleh Direktur Kemahasiswaan, dan Kepala Asrama.

Hasilnya, unsur pimpinan sudah mengumpulkan mahasiswa senior dan pembina asrama, mahasiswa yang menjadi korban serta mahasiswa senior yang pernah tinggal di asrama untuk dimintai penjelasan.

"Berdasarkan pendalaman tersebut, diketahui bahwa telah terjadi kealpaan dalam pelaksanaan tata tertib kehidupan berasrama," kata Mansyudrdin.

Dia menambahkan, kronologi kejadian intimidasi tersebut berawal pada Sabtu (29/10/2022), saat itu ada mahasiswa hendak pergi keluar asrama. Namun, mereka dinilai tidak sesuai dengan ketentuan tata tertib.

"Yaitu memakai celana yang seharusnya mengenakan rok," kata dia.

Atas pelanggaran ketentuan tersebut, kata dia, mahasiswa pembina asrama memerintahkan mahasiswa tersebut untuk menggunting celananya sendiri.

"Kejadian ini direkam oleh mahasiswa pembina asrama dan disebarkan di kalangan asrama sendiri. Maksudnya untuk menimbulkan efek jera bagi mahasiswa lainnya," katanya.

Namun, lanjutnya, ketika dikonfirmasi kepada mahasiswa yang diperintahkan memotong celananya diakui bahwa benar yang bersangkutan memakai celana panjang.

"Tapi bukan celana jeans sebagaimana yang dilarang dalam Buku Panduan dan Tata Tertib Kehidupan Asrama Mahasiswa Universitas Andalas," katanya.

Mansyurdin yang memimpin proses konfirmasi memberi pengarahan bagaimana semestinya berperilaku dan bertindak di lingkungan asrama.

Sehingga, tidak hanya sekadar tempat tinggal melainkan juga sebagai tempat pembinaan karakter mahasiswa.

Kasus ini juga sudah diselesaikan secara kekeluargaan, agar kejadian ini tidak terulang dan tidak merugikan pihak manapun.

"Semua pihak sepakat untuk saling memaafkan dan setuju untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan," kata dia.

Para pihak juga menyampaikan bahwa kejadian ini bukan dilatarbelakangi unsur SARA atau diskriminasi sebagaimana yang berkembang di media sosial, melainkan lebih sebagai cara pembinaan antara senior dan junior yang tidak tepat.

"Ini semua merupakan sebuah kesalahan dan kekhilafan dari mereka sehingga berjanji untuk tidak mengulangi dan memperbaiki pola pembinaan ke depan," kata Mansyurdin. 

Editor: Nur Ichsan Yuniarto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut