get app
inews
Aa Text
Read Next : Identitas 6 Mahasiswa UIN Walisongo Tewas saat KKN di Kendal, Hanyut di Sungai Jolinggo

Bikin Merinding, Cerita Ayah Selamatkan Anak dan Cucu dari Terjangan Banjir di Sumbar

Rabu, 15 Mei 2024 - 13:39:00 WIB
Bikin Merinding, Cerita Ayah Selamatkan Anak dan Cucu dari Terjangan Banjir di Sumbar
Alex Arjalil (65 tahun) warga Simpang Bukik, Kabupaten Agam, hanya bisa duduk termenung di dalam rumah anaknya yang hancur diterjang banjir lahar dingin. (Foto: Rus Akbar).

AGAM, iNews.id- Alex Arjalil (65 tahun) warga Simpang Bukik, Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, hanya bisa duduk termenung di dalam rumah anaknya yang hancur diterjang banjir lahar dingin, Sabtu (11/25/2024) malam. Rumah tersebut sebelumnya ditempati oleh anaknya, yaitu Eva (30 tahun) dan cucunya Arsih (2,5 tahun), sementara suaminya saat itu berada di Bandung.

Alex menceritakan kejadian mengerikan itu, siang hingga sore pada hari kejadian itu hujan turun, meski tidak lebat, namun berulang kali. Pukul 22.00 WIB, kata dia banyak warga yang jualan di daerahnya sudah tutup, akibat hujan terus. 

“Karena hujan, otomatis warga yang jualan ini sudah banyak yang tutup,” ujar Alex, Selasa (14/5/2024).

Tak lama kemudian, dia mendengar gemuruh yang awalnya dikira suara truk lewat karena rumahnya dekat dengan jalan raya. “Karena di tepi jalan kami kira itu mobil besar lewat, kemudian karena yang di depan rumah jualan harian, otomatis dia yang menyaksikan datangnya bencana kemudian lari ke rumah saya,” ucapnya.

Alex yang memiliki dua rumah, satu ditempatinya saat ini, satu lagi ditempati oleh anak dan cucunya yang hancur diterjang banjir. Jarak dari rumah dia tinggal dengan rumah anaknya 100 meter. 

“Pemilik toko di depan rumah anak saya itu datang ke rumah, pintu rumah saya di gedor. Pak De, rumah galodo gadang (banjir bandang), rumah di ujung habis, saya langsung lari ke sini, ingatan saya anak yang disini,” ucapnya.

Saat mau ke rumah anaknya, dia melihat air di samping rumahnya sudah setinggi tiga meter, namun masih bisa melihat kondisi saat itu karena listrik masih hidup. Tak lama kemudian, lanjut dia listrik padam sehingga suasana gelap gulita. 

“Saat saya menjemput anak, namun itu tidak mungkin airnya lebih tinggi dari pada saya,” katanya.

Editor: Kurnia Illahi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut