BMKG: Sumbar Diprediksi Diguyur Hujan, Waspada Banjir hingga Longsor

PADANG, iNews.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Minangkabau Padang Pariaman memprakirakan intensitas hujan kembali meningkat di sejumlah wilayah Sumatera Barat (Sumbar). Hjan diprediksi akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.

"Diprakirakan untuk tiga hari ke depan curah hujan kembali meningkat di sejumlah wilayah Sumbar, terhitung sejak 30 Juli hingga 1 Agustus 2020," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau Yudha Nugraha. Kamis (30/7/2020).

Baca Juga

Gubernur Irwan Optimistis Tak Akan Terjadi Gelombang Kedua Covid-19 di Sumbar

Yudha menambahkan, berdasarkan analisis klimatologi BMKG Minangkabau, diperkirakan masih terjadi intensitas hujan ringan, sedang, hingga lebat di beberapa wilayah di Sumbar. Hujan diprediksi terjadi siang hingga malam hari.

"Perlu diwaspadai potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai petir atau kilat dan angin kencang pada siang hingga sore hari di wilayah Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat, Agam, Limapuluh Kota dan Kabupaten Solok," kata Yudha.

Baca Juga

Penanganan Covid-19 di Sumbar On The Track, Namun Perlu Regulasi yang Ada Sanksi

Lebih lanjut Yudha mengatakan, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada siang hari diperkirakan terjadi di wilayah Pasaman, Bukittinggi, Tanah Datar, Agam dan Padang Pariaman.

Untuk hari Jumat (31/7/2020), kata dia, BMKG memprediksi potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir atau kilat dan angin kencang terjadi pagi hingga siang hari di wilayah Kepulauan Mentawai.

Baca Juga

KAI Sumbar Akan Operasikan Kereta Sibinuang, Kapasitas Kursi Hanya 70 Persen

"Beberapa wilayah lainnya diperkirakan hanya terjadi curah hujan dengan intensitas ringan hingga sedang," katanya.

Sampai saat ini, lanjut Yudha, cuaca di Sumbar masih cenderung berawan dengan kelembaban udara masih cukup tinggi berkisar 70 sampai 95 persen dan suhu udara berkisar antara 18 sampai 31 derajat Celsius.

Yudha mengimbau masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, longsor dan pohon tumbang disebabkan karena intensitas hujan yang masih tinggi.

Editor: Nur Ichsan Yuniarto