Bulog Sumbar Tambah Stok Daging Beku 10 Ton Jelang Lebaran
PADANG, iNews.id - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Wilayah Sumatra Barat (Sumbar) menambah persediaan stok daging beku sebanyak 10 ton. Penambahan ini untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, sekaligus guna penyediaan stok beberapa bulan ke depan.
"Kami sudah lakukan permintaan 10 ton daging beku dan diperkirakan Jumat ini stok masuk di Bulog Sumbar," ujar Kepala Bulog Wilayah Sumbar Tommy Despalingga di Padang, Kamis (6/5/2021).
Dia mengatakan, stok daging beku yang tersisa saat ini ada sebanyak 2 ton. Semuanya merupakan daging sapi. Kemudian untuk stok daging yang akan masuk yakni daging kerbau beku.
Menurutnya, daging kerbau lebih diminati masyarakat serta penjualannya lebih laris dari pada daging sapi. Hal ini karena harganya lebih murah yakni hanya Rp80.000 per kilogram, sedangkan daging sapi Rp90.000 per kilogram.
Menurutnya, penjualan daging beku mulai Januari hingga April 2021 terjual hampir 25 ton. Terdiri atas daging beku kerbau 15 ton dan daging sapi 9 ton.
Tommy mengatakan, kebutuhan daging beku di Bulog Sumbar normalnya per bulan sekitar 500 kilogram hingga 1 ton tergantung situasi. Sementara kebutuhan daging beku pada Ramadan hingga lebaran bisa meningkat sampai 2 ton.
Lebih lanjut, Bulog Sumbar biasanya setiap kali meminta stok daging ke pusat sekitar 10 hingga 15 ton. Kapasitas penyimpanan daging yang ada di Bulog Sumbar bisa menampung sekitar delapan ton daging beku.
"Jadi sisanya kami titip ke Toko Tani Indonesia Center (TTIC), kalau penjualannya banyak maka kami minta lagi stok 10 ton," kata Tommy.
Daging beku yang dijual oleh Bulog telah terjamin kehalalannya sebab sudah diproses oleh Balai Karantina, Bea Cukai, dan memiliki sertifikat halal dari MUI. Selain itu juga telah ada sertifikat dari BPOM.
Dia menambahkan tujuan penyediaan daging beku ini bukan untuk merebut pasar para pedagang daging segar. Tujuan pemerintah untuk memberikan protein hewani untuk perkembangan gizi bagi masyarakat dengan harga yang bisa dijangkau.
Editor: Donald Karouw