Data 279 Juta Penduduk Bocor, Tenaga Ahli Kominfo Sebut Identik yang Dikelola BPJS
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga menelusuri kebocoran data pribadi 279 juta penduduk Indonesia masih ditelusuri. Data yang bocor tersebut terindikasi kuat dengan data yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
"Memang indikasi kuatnya data ini identik dengan data yang dikelola oleh BPJS, tapi apakah itu sumber titik masalahnya ada di BPJS atau bukan, masih akan kita ketahui," ujar Tenaga Ahli Kominfo Donny Budi Utoyo dalam Polemik MNC Trijaya bertajuk, Darurat Perlindungan Data Pribadi secara daring, Sabtu (29/5/2021).
Donny mengatakan Kominfo juga menelusuri jumlah data pribadi yang bocor untuk mengetahui sejauh mana validasi data tersebut. "Jadi bedakan antara sumber data awal itu berasal dan jika ada identik, jika ada copy apakah copy-an itu dari sumber lain ini yang kita masih cari tahu," ucapnya.
Menurutnya Kominfo saat ini terus berkoordinasi dengan pihak BPJS terkait persoalan tersebut. Koordinasi juga dilakukan dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)
Diberitakan sebelumnya, kebocoran 279 juta data pribadi penduduk Indonesia membuat heboh. Kominfo langsung bergegas melakukan berbagai upaya investigasi informasi kebocoran data tersebut.
Menurut Kominfo, sampel data pribadi yang beredar telah diinvestigasi sejak 20 Mei 2021. Berdasarkan hasil investigasi, Kominfo menemukan akun bernama Kotz menjual data pribadi di Raid Forums. Akun Kotz merupakan pembeli dan penjual data pribadi (reseller).
"Jasa beliau sangat banyak untuk Agama Islam dan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Untuk itu beliau layak kita usulkan untuk mendapat gelar pahlawan nasional," katanya.
Editor: Reza Yunanto