get app
inews
Aa Text
Read Next : Kasus Siswi SD Buta gegara Dicolok Tusuk Pentol Teman Sekolah, Polisi Periksa 12 Saksi

Dugaan Malpraktik Petugas Puskesmas di Kota Padang, Mata Pasien Usia 12 Tahun Buta

Kamis, 17 Februari 2022 - 10:02:00 WIB
Dugaan Malpraktik Petugas Puskesmas di Kota Padang, Mata Pasien Usia 12 Tahun Buta
Orang tua pasien yang diduga jadi korban malpraktir petugas puskesmas di Padang (Foto: iNews/Budi Sunandar)

PADANG, iNews.id - Pasien berusia 12 tahun harus mengalami kebutan diduga karena malpraktik petugas puskesmas di Padang. Bukan diberi obat mata, pasien justru diberikan tetes telinga.

Saat ini, bocah berinisial AK ini sudah 10 bulan tidak berani keluar rumah. Dia pun menahan rasa sakit di bola mata sebelah kirinya karena salah pemberian obat di Puskesmas Ulak Karang, Kecamatan Padang Utara.

Anak semata wayang dari pasangan Murniati dan Rici yang sehari-hari bekerja sebagai buruh ini mengalami kebutaan di salah satu bola matanya usai berobat di puskesmas tersebut.

Siswa kelas lima SD ini awalnya mengeluhkan gatal pada bagian matanya dan berobat ke puskesmas. Namun setelah tiga hari kemudian, orang tua korban terkejut karena ternyata obat yang diberikan oleh dokter puskesmas ternyata obat tetes telinga bukan mata. 

"Awalnya itu berobat katanya matanya gatal dan banyak kotoran. Makanya kami bawa ke puskesmas. Ternyata bukan tetes mata obat itu, tapi telinga. Saya tahu juga pas tanya ke salah satu dokter," kata orang tua pasien, Murniati, Kamis (17/2/2022). 

Penasaran dengan nasib mata anaknya, Murnianti pun berobat ke dokter spesialis mata. Dari hasil pemeriksaan, mata anaknya sudah infeksi terlalu parah.

"Katanya infeksi anak saya sudah terlalu parah. Kalau untuk menghilangkan rasa sakit paling dikasih obat, tapi anak ibu sudah cacat permanen," ucapnya.

Orang tua korban pun komplain ke puskesmas tersebut. Kasus ini sudah dilaporkan ke Polresta Padang.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Ulak Karang Padang, Chelsie mengatakan pihaknya sudah memberikan sanksi kepada petugas puskesmas tersebut. Pihaknya juga secara pengobatan sudah memberikan bantuan.

"Kita bertanggung jawab sekali atas apa yang terjadi. Kami punya data juga sudah mencoba mediasi, tapi tidak ada kata sepakat. Kami masih menunggu proses," ucapnya.

"Kami sudah mencoba pengobatan dari tahun lalu. Yang jelas ini lagi proses," katanya lagi.

Chelsie tidak bisa memberikan penjelasan kesalahan pada pihak dokter atau apoteker. Alasannya, kasus ini masih dalam proses pemeriksaan.

"Itu nanti dulu ya, soalnya juga masih diperiksa," katanya lagi.

Editor: Nani Suherni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut