Gempa Mentawai, Pj Bupati: Lansia, Anak-anak dan Orang Sakit Bertahan di Pengungsian
PADANG, iNews.id - Pascagempa magnitudo 7,3 yang menguncang Kepualuan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar) pada Selasa (25/4/2023) dini hari membuat sebagian warga yang ada di wilayah Kecamatan Siberut Utara, dan Kecamatan Siberut Barat masih bertahan di pengungsian. Hal itu dilakukan warga untuk mengantisipasi terjadinya gempa susulan.
“Di Betaet, Kecamatan Siberut Barat sudah mengungsi setelah gempa, mereka langsung mengungsi di tempat evakuasi yang sudah kita siapkan, beberapa titik lokasi di pusat gempa di Siberut barat mereka juga sudah mengungsi pada hari ini,” ujar Pj Bupati Kepulauan Mentawai Martinus Dahlan, Selasa.
Dia mengatakan, sebagian juga sudah ada yang turun dari tempat pengungsian. Namun, yang masih bertahan di pengungsian itu adalah anak-anak dan lansia dan orang yang sakit, termasuk di Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara sudah turun dari tempat pengungsian.
“Yang masih bertahan itu adalah anak-anak, lansia, orang sakit karena menghindari orang sakit, serta sebagian lagi sudah turun, ada yang turun kembali ke rumah untuk mencari bahan makanan ada yang turun untuk tidak mengungsi lagi,” ujarnya.
Dari laporan camat setempat, kata dia, tidak ada korban jiwa termasuk bangunan yang rusak.
“Namun kita sudah koordinasikan kepada camat serta desa untuk melakukan pendataan ulang soal bangunan rusak ini untuk mendapatkan bantuan terdampak gempa,” ungkapnya.
Dia mengimbau meminta kepada masyarakat walaupun status tsunami berakhir namun tetap waspada dan jangan panik.
“Ini sangat penting tetap waspada ketika gempa susulan untuk kembali ke tempat pengungsian,” ujarnya.
Editor: Candra Setia Budi