Istri DPO Kasus Judi Solok Selatan yang Ditembak Mati Sambangi Mapolda Sumbar
PADANG, iNews.id - Istri dari Deki Susanto alias D, DPO kasus judi yang ditembak mati oleh polisi, menyambangi Mapolda Sumatera Barat (Sumbar). Kedatangannya ke Mapolda Sumbar untuk memberikan keterangan kepada penyidik terkait kasus dugaan penembakan yang dilakukan personel Satreskrim Polres Solok Selatan.
Keluarga korban DPO berinisial D mendatangi Mapolda Sumbar sekitar pukul 10.15 WIB dan didampingi oleh kuasa hukumnya Guntur Abdurrahman.
Keluarga yang datang adalah istri korban dan dua orang keponakan dari korban DPO berinisial D. Istri korban membawa anaknya dan ketika masuk ke Mapolda langsung naik ke lantai empat dan masuk ke ruangan penyidik Subdit 1 Direktorat Kriminal Umum Polda Sumatera Barat.
Kuasa hukum istri Deki, Guntur mengatakan, penyidik Polda Sumbar bertindak cepat yaitu masuk ke tahap penyidikan dengan cara memeriksa dan mengambil keterangan saksi yang melihat peristiwa tersebut.
Menurut dia Guntur, ketiga keluarga korban yang diminta keterangan ini berada di lokasi kejadian saat proses penangkapan dan istrinya juga sempat merekam video.
"Istri korban yang melihat langsung suaminya ditembak mati dan sempat merekam video yang viral itu. Kemudian dua keponakan korban yang berada di rumah juga melihat orang segerombolan datang yang kemudian diketahui polisi," kata Guntur di Mapolda Sumbar, Selasa (2/2/2021).
Sebelumnya, penyidik Polda Sumbar menetapkan Brigadir KS sebagai tersangka kasus penembakan terhadap DPO kasus judi di Solok Selatan, Deki Susanto alias D.
Dia ditetapkan sebagai tersangka setelah penyidik Polda Sumbar melakukan gelar perkara kasus tersebut.
Untuk diketahui, Deki Susanto alias D tewas setelah kepalanya ditembak polisi. D merupakan DPO kasus perjudian. Insiden itu terjadi beberapa waktu yang lalu.
Berdasarkan versi keluarga D, peristiwa berawal saat sejumlah orang yang belakangan diketahui personel Satreskrim Polres Solok Selatan datang ke rumah tanpa mengenakan seragam dinas, dan membawa senjata api.
Petugas tiba-tiba masuk ke dalam rumah dan menggeledah untuk mencari D, saat itu D berada di area dapur rumah.
Ketika mendapati keberadaan D, petugas yang bersenjata langsung menyergap korban tanpa memperlihatkan surat pengenal atau pun surat perintah.
Menurut keluarga, karena merasa terancam dan takut ditodong senjata api, D lalu lari ke arah belakang rumah. Sesaat setelah lari keluar rumah, D langsung ditembak oleh salah seorang polisi. Tembakan itu mengenai kepala bagian belakang D.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto