Kawasan Danau Singkarak di Sumbar Dipersiapkan Jadi Geopark Nasional
PADANG, iNews.id - Kawasan Danau Singkarak yang terbentang di Kabupaten Solok dan Tanah Datar, Sumatra Barat dipersiapkan menjadi Geopark Nasional. Hal ini sekaligus untuk melindungi warisan geologi, keanekaragaman hayati serta mendukung perekonomian masyarakat melalui sektor pariwisata.
Danau Singkarak menyuguhkan pesona alam yang indah, serta dijadikan destinasi wajib bagi wisatawan. Ukuran danau memiliki panjang 21 km, lebar 7 km dan luas permukaan mencapai 107,8 km persegi. Danau ini dinobatkan sebagai danau terluas kedua di Sumatra setelah Danau Toba.
"Danau Singkarak merupakan sentral patahan Sumatra, berpotensi untuk dijadikan Geopark. Kami memproyeksikannya menjadi inti dari Geopark Ranah Minang," kata Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy di Padang, Jumat (25/6/2021).
Dia mengatakan, target terakhir dari pengusulan itu menjadi Geopark Dunia yang diakui UNESCO. Dengan demikian, akan ada branding terhadap Geopark Singkarak di level internasional dengan harapan banyak pengunjung datang dari mancanegara.
Namun untuk mencapai hal tersebut butuh proses yang panjang sehingga dilakukan secara bertahap.
"Yang penting sekarang kami sudah melakukan langkah awal. Ke depan secara bertahap kita lanjutkan," katanya.
Menurutnya, berdasarkan data beberapa kawasan yang ditetapkan menjadi Geopark oleh UNESCO memberikan dampak positif bagi perekonomian setempat. Kenaikan jumlah pengunjung dan pendapatan asli daerah (PAD) bisa mencapai 500 persen dalam 6 hingga 10 tahun.
Beberapa Goepark, seperti Yuntaishan di China bisa menjadi rujukan. Pada tahun 1999, kota ini dikenal miskin dan tercemar. Namun pada 2011 terjadi transformasi Yunthaisan menjadi Geopark yang kini mampu meningkatkan pendapatan hingga 50 kali lipat.
Demikian juga dengan Geopark Gunung Sewu yang jumlah kunjungan wisatawan naik 500 persen dalam 6 tahun serta PAD naik 800 persen.
Dia mengatakan, saat ini di Sumbar sudah ada tiga Geopark Nasional, yaitu Geopark Sianok Maninjau, Sawahlunto dan Geopark Sijunjung. Sementara itu, ada empat Geopark Nasional yang segera diusulkan, yaitu Singkarak, Harau, Talamau dan Solok Selatan. Selain itu, juga ada kawasan yang berpotensi menjadi Geopark, yaitu Dharmasraya dan Pasaman.
Kekayaan potensi geologis di Sumbar terjadi karena berada di jalur pertemuan lempeng Eurasia dan Hindia-Australia serta dilewati jalur patahan besar Sumatra yang menyebabkan terbentuknya keragaman formasi batuan dan bentang alam.
Bentang alam yang ada di Sumbar merupakan potensi warisan geologi yang memiliki keunikan tidak ditemukan di belahan dunia.
Keunikan geologi Sumbar yakni patahan geologi yang menjadi poros atau sumbu fenomena bentang alam berupa gunung api, danau tektonik, danau vulkanis dan lembah patahan yang memanjang dari Kabupaten Solok Selatan sampai Pasaman.
"Data yang kami punya, Sumbar punya 870.000 jenis tanaman, 200 jenis mamalia, 465 tanaman obat dan 21 jenis endemik," ucapnya.
Bupati Solok Epyadi Asda mengatakan dukungannya terhadap upaya menjadikan Singkarak menjadi Geopark Nasional yang diharapkan menjadi salah satu tujuan wisata utama di Sumbar.
Dia menilai, dengan jumlah kunjungan wisatawan yang meningkat akan memberikan dampak positif pada perekonomian masyarakat setempat.
Editor: Donald Karouw