Kuliner Khas Sumatera Barat
JAKARTA, iNews.id - Kuliner khas Sumatera Barat memang selalu menggugah selera dan membuat lidah bergoyang. Bagaimana tidak, campuran bumbu dan rempah membuat makanan khas minang itu menjadi istimewa.
Berkunjung ke Sumatera Barat sangat disayangkan apabila tidak menjelajah wisata kulinernya yang unik dan beragam. Kuliner Sumatera Barat memang memiliki bumbu yang khas serta berbeda dari daerah lainnya.
Penasaran, berikut ini kuliner khas Sumatera Barat yang wajib kalian coba:

Siapa yang tak tahu rendang? Siapapun pasti mengenal olahan kuliner yang satu ini. Makanan ini dibuat dari olahan daging sapi dan aneka rempah.
Rendang pernah menduduki peringkat pertama dalam World’s 50 Most Delicious Foods versi CNN International. Dia bertengger di peringkat pertama dari tahun 2011 hingga 2019.
Salah satu hal yang harus kalian ketahui ternyata aneka bumbu dan rempah yang digunakan untuk mengolah rendang merupakan bumbu yang mengandung antiseptik.
Meski saat ini rendang sangat mudah dijumpai di berbagai daerah, penghasil rendang yang sangat legendaris dan terkenal kualitasnya tetap ada di Minangkabau, yakni daerah Payakumbuh.
Terdapat berbagai jenis Rendang seperti Rendang Dagiang, Rendang Baluik, Randang Lokan, Rendang Rabu, dan Rendang Talua.

Sajian kuliner khas olahan daging di Sumatera Barat lainnya yaitu sate padang. Kebanyakan orang pasti kesulitan dalam membedakan sate padang karena bentuknya berbeda-beda.
Tapi, Anda tak perlu bingung, karena sate padang memang hadir dalam tiga jenis, yakni Sate Padang, Sate Padang Panjang, dan Sate Pariaman.
Selain berbeda daerah asalnya, ketiga sate tersebut juga hadir dalam sajian bumbu kacang yang berbeda. Sate padang menggunakan bumbu kacang yang kental dan bentuknya menyerupai bubur.
Sate pariaman memiliki kuah yang berwarna merah. Sedangkan, sate padang panjang biasanya disajikan dengan bumbu sate yang berwarna kuning.

Tak hanya sate Padang, soto Padang juga menjadi salah satu makanan khas Sumatera Barat yang harus kalian coba. Sajian yang satu ini juga cukup populer di Indonesia dan banyak ditemukan di luar kawasan Sumatera Barat.
Soto Padang ini merupakan soto kaldu sapi yang dihidangkan dengan irisan daging sapi yang telah digoreng kering, perkedel kentang serta bihun. Kuah kaldu sapi pada soto ini terasa lebih kuat karena diberi berbagai macam rempah, seperti cengkeh, daun jeruk, bunga lawing hingga kapulaga.
Sebagai pelengkapnya, masakan khas Sumatera Barat ini diberi tambahan kerupuk merah muda yang terbuat dari tepung tapioka sehingga memperkaya rasa dan tekstur dari soto Padang ini.

Buat kalian yang kurang menyukai daging sapi, tak perlu khawatir. Masakan khas Sumatera Barat ada juga yang berbahan utama daging ayam.
Keunikan dari olahan ini adalah daging ayam akan tetap berwarna putih pucat meski sudah digoreng. Warna ayam tidak menjadi coklat seperti ayam goreng pada umumnya karena sebelum digoreng, ayam tersebut sudah diolah dan diberi bumbu.
Ayam itu direbus dengan air kelapa serta diberi bumbu bawang putih. Unik ya? Jika ingin merasakan ayam pop yang asli dan otentik, kalian dapat datang langsung ke daerah Bukittinggi, Sumatera Barat.

Kalio merupakan sebutan dari rendang setengah jadi, yang masih berwarna kecoklatan dibanding rendang yang pada umumnya berwarna coklat kehitaman.
Makanan khas Sumatera Barat ini memiliki tekstur lengket dan basah dengan aroma karamel yang kuat.
Umumnya kalio dijual sebagai rendang di Rumah Makan Padang di luar Sumatera Barat karena durasi memasak lebih pendek sehingga lebih praktis dan ekonomis untuk disajikan.
Selain itu, rasanya tidak terlalu pedas dan daging yang dimasak juga tak sekeras rendang.
Hampir sama seperti rendang, isian kalio biasanya berupa daging sapi, ayam, limpa, hati sapi atau jengkol. Hati, limpa, jengkol, dan kentang biasanya lebih banyak dimasak menjadi kalio karena sering hancur saat diaduk dan terlalu keras saat sudah menjadi rendang.

Sajian kuliner khas Sumatera Barat berikutnya adalah sejenis gulai. Bedanya, gulai ini diolah tanpa menggunakan santan atau yang biasa disebut dengan gulai itiak lado mudo.
Masakan satu ini merupakan gulai yang terbuat dari daging bebek muda, kemudian diberi tambahan cacahan cabai hijau.
Karena menggunakan daging bebek muda, kalian akan merasakan tekstur daging yang lebih empuk dan gurih. Rasa sensasi pedas gurihnya pasti susah dilupakan, deh. Sangat cocok untuk kalian pecinta gulai masakan Padang dan ingin mencoba yang lain.

Gulai banak dalam bahasa Minangkabau berarti gulai otak. Makanan khas Sumatera Barat ini memiliki bahan utama berupa otak sapi yang telah dipotong-potong. Otak sapi ini dimasak dalam bumbu gulai. Pada beberapa resep, gulai ini diberi irisan daun mangkok yang banyak sehingga memiliki cita rasa yang khas.

Jika kalian berwisata kuliner ke Sumatera Barat, belum lengkap jika tak mencoba ikan asam padeh. Menu yang satu ini biasa juga dikenal dengan nama ikan asam pedas dalam Bahasa Indonesia. Masakan dengan rasa asam dan pedas ini siap memberikan sensasi segar pada lidah dan perut kalian.
Tak terbatas pada satu jenis ikan saja, menu ikan asam padeh bisa menggunakan berbagai jenis ikan, mulai dari ikan tongkol, kakap, cumi, gurame, hingga ikan kembung. Jika kalian tertarik mencicipinya, kalian bisa langsung meluncur ke daerah Solok, Padang Panjang, atau Pariaman untuk merasakan kelezatan ikan asam padeh yang otentik.
Kuliner khas Sumatera Barat sepertinya banyak didominasi oleh olahan daging sapi. Selain rendang dan sate padang, kalian juga wajib mencicipi dendeng balado.
Makanan yang terbuat dari daging sapi ini dibuat dalam bentuk irisan tipis, lalu digoreng, dan dilumuri dengan bumbu balado yang kaya akan rempah dan cita rasa kuat.
Kalian akan dengan mudah menjumpai restoran atau tempat makan yang menjual dendeng balado dengan rasa otentik di Kota Padang, Sumatera Barat.

Lemang merupakan sajian kudapan klasik khas Sumatera Barat yang masih eksis hingga saat ini. Lemang terbuat dari olahan ketan yang dicampur dengan santan. Ketan tersebut akan dibungkus dengan daun pisang lalu dimasukkan ke dalam bambu untuk selanjutnya dibakar.
Jika kalian ingin mencicipi lamang dari tanah kelahirannya, datanglah ke daerah Tanah Datar, Sumatera Barat. Cuaca yang dingin di Tanah Datar, akan terasa lebih hangat ketika kalian menyantap lemang yang masih hangat.
Makanan khas Sumatera Barat yang satu ini selalu hadir dalam setiap acara adat yang diselenggarakan di kota Padang khususnya di wilayah pesisirnya.
Terdapat dua jenis sala lauak, yakni lunak dan keras. Perbedaannya ada pada jenis ikan yang digunakan. Kalau sala lauak lunak terbuat dari ikan situhuak, sedangkan sala lauak keras dibuat dari bahan ikan asin.
Saat memakannya, kalian akan merasakan sensasi renyah di luar serta lembut di dalam dan ditambah dengan aroma ikan yang sedap.

Apabila kalian sedang mengeksplorasi Bukittinggi dan mulai merasakan hawa dinginnya, sudah waktunya kalian menghangatkan tubuh dengan menyantap salah satu kuliner khasnya, yakni bika talago.
Makanan ini akan disajikan hangat-hangat, karena biasanya baru akan dimasak ke dalam tungku pembakaran ketika ada yang membeli. Bika talago memiliki rasa yang gurih dan manis berkat perpaduan antara tepung beras, kelapa parut, serta gula merah dan gula putih.

Dadih atau dadiah merupakan olahan yogurt tradisional khas Minangkabau yang terbuat dari susu kerbau. Kuliner khas Sumatera Barat ini difermentasi dalam wadah yang terbuat dari bambu dan ditutup dengan daun pisang atau daun waru yang telah dilayukan di atas api.
Proses fermentasi dilakukan dalam suhu ruangan dan berlangsung hingga terjadi penggumpalan kurang lebih dua sampai tiga hari.
Dadih biasanya dikonsumsi sebagai sarapan pagi, dicampur dengan emping (sejenis kerupuk dari nasi) dan gula merah. Dadih dapat juga dijadikan sebagai lauk pendamping nasi.

Teh Talua merupakan minuman khas Sumatera Barat yang berhasil mendapat penghargaan. Teh Talua dalam bahasa Indonesia berarti teh telur. Minuman ini pernah meraih juara tiga dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia 2017 dalam kategori 'Minuman Tradisional Terpopuler'.
Bukan tanpa sebab, cita rasa dan khasiatnya jadi alasan teh talua digemari banyak orang, terutama kaum lelaki. Campuran dalam teh talua yang biasanya terdiri dari teh hitam, gula, telur, dan sedikit perasan jeruk nipis sangat cocok untuk menambah stamina.

Sumatera Barat juga dikenal sebagai penghasil buah durian. Buah yang besar dan kulitnya runcing ini ditemukan di Pesisir Selatan, Pariaman, Kabupaten Agam, Payakumbuh, dan Sijunjung.
Selain dimakan langsung, kalian dapat menikmatinya sebagai es durian yang dicampur susu dan gula ketika liburan di Kota Padang.
Jika kalian sedang berwisata ke Sumatera Barat, terdapat tempat yang menyajikan es durian terkenal yaitu "Ganti Nan Lamo" yang berada di kawasan Pulau Karam. Daerah ini tidak jauh dari Jembatan Siti Nurbaya Kota Padang.
Itu dia pembahasan mengenai sajian kuliner khas Sumatera Barat yang dapat kalian coba ketika berwisata ke Sumatera Barat. Selamat bereksplorasi!
Editor: Nur Ichsan Yuniarto