Malam Ini, Gubernur Mahyeldi Ngobrol Bareng Gus Miftah Tentang Ketahanan Pangan Sumbar
JAKARTA, iNews.id - Sektor pertanian di beberapa daerah mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19. Kondisi ini berbeda dengan Provinsi Sumatra Barat (Sumbar). Sektor pertanian di Tanah Minang ini malah berkontribusi positif menjaga kestabilan pangan.
Menurut Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, sektor pertanian di Sumbar menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) provinsi sebesar 23 persen.
Hal itu tak lepas dari 57 persen penduduk yang bergerak di sektor pertanian.
Sejumlah strategi disusun oleh Pemprov Sumbar untuk memperkuat sektor pertanian, bahkan telah dilaksanakan sebelum pandemi Covid-19.
Salah satunya, dengan memfokuskan distribusi pangan melalui Toko Tani Indonesia Center (TTIC). Selanjutnya ada program Nagari Bergerak dan melaksanakan program Sikomandan guna meningkatkan produksi sapi dan kerbau.
Sikomandan merupakan salah satu program unggulan Kementerian Pertanian yang merupakan reinkarnasi dari program SIWAB yang sudah berjalan sejak 2017.
Perbincangan selama satu jam menghadirkan kisah inspiratif dari perjuangan hidup seorang Mahyeldi Ansharullah yang lahir dari keluarga sederhana dan kini sukses menjadi orang nomor satu di Tanah Minang.
Selama menjalani kiprahnya melayani rakyat, dia mencanangkan sejumlah program pemberdayaan, salah satunya ‘Mewujudkan Ketahanan Pangan di Masa Pandemi’ yang menjadi tema pembahasan Ngobrol Gus Miftah malam ini.
Gus Miftah juga menyampaikan hadits Nabi Muhammad SAW, yaitu “Ada empat golongan manusia di dunia. Pertama, orang berilmu dan berharta. Kedua, orang yang berilmu, tapi kurang hartanya. Ketiga, orang yang tidak berilmu namun banyak memiliki harta. Dan terakhir orang yang tidak memiliki harta dan juga tidak berilmu.” Apa maknanya?
Saksikan selengkapnya di Ngobrol Bareng Gus Miftah bersama Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah Jumat (25/6/2021) malam ini pukul 20.30 WIB hanya di stasiun televisi iNews. Program ini juga dapat diikuti melalui laman www.rctiplus.com dan aplikasi RCTI+.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto