Mitos Suku di Indonesia yang Dilarang untuk Menikah, Ada Bertolak Belakang
JAKARTA, iNews.id - Ada beberapa mitos suku di Indonesia yang dilarang untuk menikah dengan suku lain. Salah satunya Batak dan Jawa.
Mitos larangan itu kerap dikaitkan dengan stereotipe karakter dan agama mayoritas masing-masing suku yang bertolak belakang.
Orang Batak identik dengan agama Kristen yang dianggap dominan. Sementara orang-orang dari suku Jawa mayoritas beragama Islam yang dianggap terlalu submisif atau penurut.
Kemudian ada juga mitos pantangan menikah antara suku Sunda dengan Minang. Banyak yang menyebut orang Sunda suka berfoya-foya dan Minang pelit, sehingga sangat bertolak belakang.
1. Suku batak dan Jawa
Larangan menikah antara suku Jawa dengan suku Batak disebabkan karena adanya beberapa perbedaan yakni sifat maupun agama.
Diketahui, sifat orang Batak yang keras sementara sifat orang Jawa kalem dan penurut. Kemudian,
agama orang Batak mayoritas Kristen, sedangkan orang Jawa mayoritas Islam.
Jika kedua suku itu menikah, khawatir pernikahan yang menyatukan dua orang beda suku tersebut menimbulkan penindasan. Padahal, anggapan tersebut tak sepenuhnya benar karena tidak semua karakter suku Batak dan Jawa sama seperti itu.
"Kalau secara keseluruhan subetnis Batak saya tidak tahu (ada mitos larangan) . Tapi kalau di Karo (salah satu subetnis Batak) setahu saya enggak ada. Percampuran suku di dalam keluarga sudah terjadi sejak lama. Seperti di keluarga saya yang suku Karo, kami ada yang menikah dengan Jawa, Minang dan suku-suku lainnya," kata Antropolog Sri Alem Sembiring saat dihubungi iNews.id, Kamis (17/11/2022).
Editor: Candra Setia Budi