Niat Puasa Tasua dan Asyura 9-10 Muharram 1442 H, Simak Jadwal dan Keutamaannya
JAKARTA, iNews.id - Dari empat bulan haram dalam kalender Hijriah, ada bulan istimewa bagi Muslim untuk mengerjakan puasa yakni puasa sunah di Bulan Muharram. Puasa sunah ini yakni Tasua atau tanggal 9 Muharram, Asyura (10 Muharram/Suro) dan puasa sehari setelah Asyura atau 11 Muharram.
Dari Abu Hurairah radhiallahu‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم
“Sebaik-baik puasa setelah Ramadlan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.” (HR. Muslim).
Dalam Syarah Shahih Muslim, Imam An Nawawi menyebutkan bahwa, “Hadits ini menunjukkan bahwa Muharram adalah bulan yang paling mulia untuk melaksanakan puasa sunnah.”
Dari Ibnu Abbas radhiallahu‘anhuma, Rasulullah SAW bersabda:
لَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ وَجَدَهُمْ يَصُومُونَ يَوْمًا ، يَعْنِى عَاشُورَاءَ ، فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ ، وَهْوَ يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى ، وَأَغْرَقَ آلَ فِرْعَوْنَ ، فَصَامَ مُوسَى شُكْرًا لِلَّهِ . فَقَالَ « أَنَا أَوْلَى بِمُوسَى مِنْهُمْ » . فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura’. Beliau bertanya, “Hari apa ini?” Mereka menjawab, “Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa-pun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah. Akhirnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kami (kaum muslimin) lebih layak menghormati Musa dari pada kalian.” kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk puasa. (HR. Al Bukhari).
Dari hadis tersebut jelas kesunahan dan keutamaan menjalankan puasa sunah Asyura dan tasua.
‘Asyura berasal dari kata ‘asyara, artinya bilangan sepuluh. Secara istilahi Puasa ‘Asyura adalah puasa yang dikerjakan pada tanggal 10 Muharram pada Kalender Islam Hijriah.
Berikut bacaan Niat Puasa Tasua
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada'i sunnatit taasuu'aa sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: saya niat puasa Tasu'a, sunnah karena Allah Ta’ala
Bacaan Niat Puasa Asyura
نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa
Artinya: Saya niat puasa Asyura sunah karena Allah Ta'ala
Pada bulan Muharram 1442 Hijriah/2020 ini, mulai hari Kamis, 27 Agustus 2020, Muslim sudah mulai menjalani pekan puasa.
Berikut jadwal lengkap puasa sunah di Bulan Muharram:
1. Kamis, 8 Muharram (27 Agustus 2020)
Puasa Sunnah Kamis
2. Jumat, 9 Muharram (28 Agustus 2020)
Puasa Sunnah Tasu'a
3. Sabtu, 10 Muharram (29 Agustus 2020)
Puasa Asyura'
4. Minggu 11 Muharram (30 Agustus 2020)
Puasa Sunnah setelah Asyura'
5. Senin, 12 Muharram (31 Agustus 2020)
Puasa Sunnah Senin
6. Selasa, 13 Muharram (1 September 2020)
Puasa Sunnah Ayyamul Bidh
7. Rabu, 14 Muharram (2 September 2020)
Puasa Sunnah Ayyamul Bidh
8. Kamis, 15 Muharram (3 September)
Puasa Sunnah Kamis & Ayyamul Bidh
Keutamaan Puasa
Puasa sunah merupakan ibadah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan tiap Muslim. Selain mendapatkan ganjaran yakni pahala, dengan rutin mendawamkan atau membiasakan mengerjakan puasa sunah akan berdampak pada kondisi kesehatan tubuh menjadi lebih sehat dan cerah.
Puasa sunah juga mengasah empati dan mampu meningkatkan kecerdasan otak dan hati terutama dalam menjaga sekaligus mengekang hawa nafsu yang kadang tak terkendali.
Keutamaan menjalankan puasa sunah khususnya tasua dan asyura pada Bulan Muharram sebagaimana diriwayatkan dalam hadits dari Abu Qatadah, bahwa puasa tersebut bisa menghapus dosa-dosa kita selama setahun yang telah lalu (HR Muslim 2/819).
Imam An Nawawi ketika menjelaskan hadits di atas beliau berkata: “Yang dimaksud dengan kaffarat (penebus) dosa adalah dosa-dosa kecil, akan tetapi jika orang tersebut tidak memiliki dosa-dosa kecil diharapkan dengan shaum tersebut dosa-dosa besarnya diringankan, dan jika ia pun tidak memiliki dosa-dosa besar, Allah akan mengangkat derajat orang tersebut di sisi-Nya.”
Wallahu A'lam Bishowab.
Editor: Kastolani Marzuki