Nyaris Bangkrut, Penarik Bendi di Bukittinggi: 2 hari Saya Tak Dapat Pelanggan
BUKITTINGGI, iNews.id - Penarik Bendi Wisata di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) nyaris bangkrut. Hal ini terjadi karena mereka terdampak PPKM yang diterapkan di kota tersebut.
"Sudah dua hari saya tidak mendapatkan satupun pelanggan, pembatasan aktivitas dan ditutupnya seluruh objek wisata serta Taman Jam Gadang menjadi alasan utama tidak adanya orang berwisata ke sini," kata penarik Bendi bernama Ris (37), Senin (26/7/2021).
Ris menambahkan, turunnya pendapatan Bendi Wisata sudah terasa sejak Ramadan, karena seluruh objek wisata ditutup ditambah lagi dengan pemberlakuan aturan PPKM.
"Paling terasa saat Lebaran, pelanggan yang kebanyakan berasal dari warga yang berwisata menjadi tidak datang ke Bukittinggi, hanya sesekali kami mendapatkan orderan," kata dia.
Saat ini, kata dia, pelaku usaha Bendi Wisata kebanyakan merugi karena biaya perawatan kuda dan bendi harus tetap berjalan walaupun tidak ada pendapatan sama sekali.
Ris bercerita, setiap hari, dirinya harus mengeluarkan biaya untuk membeli sagu dan rumput serta keperluan lainnya sebesar Rp70.000.
"Itu hanya untuk satu ekor kuda," kata dia.
Biaya itu belum termasuk dengan membeli beras dan keperluan pendidikan anak-anak dan lainnya.
Senada dengan Ris, penarik Bendi Wisata bernama Edi (45) harus mencari usaha sampingan lain untuk mencukupi kebutuhan.
"Asalkan halal, saya akan berusaha untuk mendapatkan rejeki karena saat ini usaha Bendi Wisata tidak berjalan sesuai harapan," kata dia.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto