Padang Dapat Bantuan Rp170 Juta dari Jerman untuk Tangani Limbah Sungai Batang Arau
PADANG, iNews.id - Limbah Sungai Batang Arau, Padang, Sumatera Barat (Sumbar) akan segera ditangani. Hal ini dilakukan setelah Pemkot Padang mendapat bantuan dari Pemerintahan Provinsi Lower Saxony Jerman. Bantuan itu berupa kucuran dana 10.000 euro atau Rp170 juta.
"Bantuan diberikan atas permintaan Pemerintah Kota Hildeshiem Jerman yang saat ini sedang bekerja sama dengan Kota Padang dalam program peningkatan manajemen pengelolaan limbah Sungai Batang Arau," kata Wali Kota Padang Hendri Septa di Padang, Rabu (2/6/2021).
Menurutnya prosesi penyerahan bantuan tersebut, secara resmi akan dilaksanakan pada 17 Juni 2021.
"Tujuannya agar dimanfaatkan untuk seluruh kegiatan operasional yang mendukung program peningkatan manajemen pengelolaan limbah Sungai Batang Arau," kata dia.
Hendri melanjutkan, ini untuk membantu pengadaan sarana prasarana penunjang, mendukung kegiatan sosialisasi program ke masyarakat, hingga pelaksanaan survei terkait pemahaman limbah cair rumah tangga bagi masyarakat mendukung peningkatan pengelolaan limbah Sungai Batang Arau.
Sebelumnya, Hendri menerima kedatangan ahli hidrologi GIZ Jerman Mr Michell Rohmann selaku integrated expert program Waste Management of Batang Arau River.
Saat menerima kedatangan Michell Rohmann, Hendri menyampaikan terima kasih karena telah memberikan transfer ilmu dalam upaya peningkatan manajemen pengelolaan air limbah sungai di Kota Padang.
Hendri berharap kehadiran Michell Rohmann bakal mendukung terwujudnya apa yang diharapkan dan diidamkan warga Padang selama ini yaitu hadirnya sungai yang bersih dengan kualitas air yang jernih.
Saat ini, kata Hendri, kualitas air Sungai Batang Arau masih dalam kategori kelas empat. Diharapkan melalui sentuhan Michell Rohmann nantinya bisa berubah menjadi kelas dua.
"Sehingga kawasan Sungai Batang Arau juga bisa dipercantik dan menjadikannya sebagai kawasan marina serta terdapat Maritim Center yang terintegrasi dalam program Kawasan Wisata Terpadu (KWT) nantinya," kata dia.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto