Profil David Chalik Calon Wakil Wali Kota di Pilkada Bukittinggi
JAKARTA, iNews.id - David Chalik maju di Pilkada Bukittinggi sebagai calon wakil wali kota. Dia menjadi pasangan calon wali Kota Irwandi yang merupakan mantan Wakil Wali Kota Bukittinggi.
Pada Pilkada Bukittinggi, pasangan calon Irwandi dan David Chalik mendapat nomor urut 3. Partai pengusung David Chalik yakni Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Nasdem, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Agama David Chalik adalah Islam.
David mengaku bersyukur atas dukungan yang diperoleh dari tiga partai tersebut. Dia menuturkan, kolaborasi tiga parpol pengusung merupakan perpaduan yang menjadi satu gambaran kecil Indonesia. PKB identik dengan NU, PAN dengan Muhammadiyah dan Partai Nasdem merupakan nasionalis.
"Saya harapkan ini juga bisa menampung semua aspirasi masyarakat untuk bersama-sama membangun Bukittinggi," tuturnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta beberapa waktu lalu.

David Chalik lahir di Jakarta, 13 April 1977. Laki-laki keturunan Minang ini tumbuh besar di Pekanbaru, Riau dan Jakarta. Dia merupakan artis Indonesia yang mengawali karier sebagai presenter dan aktor.
David Chalik memulai karier sebagai presenter acara musik di televisi dan radio pada tahun 1996-2000. Dia juga merambah acara kuis televisi seperti menjadi presenter kuis Tebak Gambar di RCTI yang tayang pada 2001-2004. Pada 2005 dia mulai menjadi presenter acara religi di sejumlah televisi. Salah satunya Religi Islam: Demi Masa yang tayang di MNCTV pada 2016.
David Chalik juga mulai terjun ke dunia akting mulai 2000. Film perdananya saat memerankan sosok Proklamator Bung Hatta dalam film 'Bung Hatta: Kesunyian yang Berbisik'. Tercatat ada sembilan film dan 11 sinetron yang dibintangi dia termasuk Raden Kian Santang dan Ranah 3 Warna yang tayang di MNCTV.
Dunia iklan juga pernah dirasakan suami dari Deivy Zulyanti Nasution ini. Dia membintangi sejumlah iklan cetak dan elektronik, termasuk salah satu merek krim rambut pria ternama yang lekat dengan dirinya hingga kini.
Aktivitasnya di dunia seni peran membuat dia tertarik mendirikan rumah produksi. Dari rumah produksi tersebut dia memroduksi beberapa program televisi dan FTV.

Editor: Reza Yunanto