get app
inews
Aa Text
Read Next : Akses Jalan di Sumbar Sudah Terbuka, Daerah Terdampak Banjir Kini Bisa Dijangkau

Profil Mahyeldi, Anak Tukang Becak yang Jadi Gubernur Sumatera Barat

Jumat, 26 Agustus 2022 - 15:32:00 WIB
Profil Mahyeldi,  Anak Tukang Becak yang Jadi Gubernur Sumatera Barat
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah (Antara)

PADANG, iNews.id - Profil Mahyeldi Gubernur Sumatera Barat cukup menarik untuk diulas. Sosok yang santun dan orang nomor satu di tanah Minang ini ternyata seorang anak tukang becak.

Mahyeldi merupakan politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Selain menjadi gubernur, pria yang mempunyai nama lengkap Mahyedi Ansharullah ini juga seorang mubalig. Dia juga mempunyai gelar Datuak Marajo.

Sebelum duduk di kursi gubernur, Mahyeldi merupakan Wali Kota Padang dua periode hasil pemilihan umum 2013 dan 2018. Selama kepemimpinannya, Padang meraih kemajuan di bidang infrastruktur, pariwisata, dan kebersihan.

Lewat pendekatan partisipatif, ia memimpin penataan objek wisata dan pasar tradisional yang semrawut pasca-gempa bumi 2009 tanpa menimbulkan gejolak.

Anak Tukang Becak

Mahyeldi lahir di Bukittinggi, Sumbar, pada tanggal 25 Desember 1966. Dia merupakan anak pertama dari pasangan Mardanis St Tanameh dan Nurmi. Mahyeldi juga mempunyai tujuh saudara kandung.

Mahyeldi Ansharullah berasal dari keluarga yang sederhana. Ayahnya bekerja sebagai tukang becak dan buruh angkut di Pasar Atas, Bukittinggi. Sementara ibunya adalah ibu rumah tangga yang membantu suami dengan membordir mukenah di rumah. 

Gubernur Sumbar Mahyeldi saat singgah sahur di rumah warga kurang mampu di Kabupaten Pesisir Selatan. (ANTARA/Miko Elfisha)
Gubernur Sumbar Mahyeldi saat singgah sahur di rumah warga kurang mampu di Kabupaten Pesisir Selatan. (ANTARA/Miko Elfisha)

Masa kecil Mahyeldi dijalani di Nagari Gadut, Tilatang Kamang, Kabupaten Agam. Sebagai anak pertama, dia telah membantu ayahnya mencari uang sejak masih kelas tiga SD. 

Saat Mahyeldi masih duduk di kelas lima SD, dia dan keluarga pindah ke Kota Dumai. Dia tetap bekerja untuk membantu ekonomi keluarga hingga masuk SMP. Tamat SMP, Mahyeldi masuk ke SMA Negeri 1 Bukittinggi.

Selama SMA, dia masih bekerja dengan berjualan koran pada pagi hari dan menjual kue pada sore hari. Selain itu, ia juga pernah beternak kerbau. Dari hasil jerih payahnya bekerja, dia dapat menabung untuk biaya kuliah.

Setelah tamat SMA, dia diterima di Program Studi Pembangunan Pedesaan, Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Selama kuliah di Universitas Andalas, dia ikut menggerakan kegiatan dakwah. 

Namanya pun populer di kalangan aktivis dakwah kampus era 90-an hingga ia diberi gelar "Umar"nya dakwah kampus Kota Padang saat itu. Aktivitasnya di bidang dakwah mengantarnya bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Setelah tamat kuliah, Mahyeldi sangat dikenal dengan pendakwah atau ustadz. Ia mendapat sebutan "Buya" atau sebutan untuk ulama di Sumbar meskipun ia bukan lulusan pesantren maupun lulusan perguruan tinggi Islam. 

Mahyeldi Ansharullah menikah dengan Harneli Bahar dan dikaruniai sembilan orang anak. 

Gubernur Sumbar periode 2021-2024, Mahyeldi Ansharullah usai dilantik Presiden Jokowi (YouTube Sekretariat Presiden)
Gubernur Sumbar periode 2021-2024, Mahyeldi Ansharullah usai dilantik Presiden Jokowi (YouTube Sekretariat Presiden)

Karir Politik Mahyeldi

Pada pemilihan umum legislatif 2004, Mahyeldi diusung oleh PKS sebagai calon anggota legislatif untuk DPRD Sumatera Barat. Hasil perolehan suara menempatkan PKS sebagai pemenang di Kota Padang.

Dari seluruh anggota DPRD Sumatera Barat yang terpilih, Mahyeldi merupakan peraih suara terbanyak. Kemudian Mahyeldi duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat periode 2004–2009.

Tak lama menjadi Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat, dia mengundurkan diri karena dilantik sebagai Wakil Wali Kota Padang mendampingi Fauzi Bahar pada tahun 2009.

Kemudian Mahyeldi mencalonkan diri sebagai Wali Kota Padang dalam pemilihan umum Wali Kota Padang yang digelar pada tanggal 30 Oktober 2013. Pemilu tersebut diikuti oleh 10 pasang calon, Mahyeldi bersama pasangannya Emzalmi menang atas 29,45 persen suara.

Setelah menjalani putaran kedua pada 5 Maret 2014, Mahyeldi kembali unggul dengan perolehan 50,29% suara. Pelantikannya tertunda karena pasangan calon yang kalah mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Pada 13 Mei 2014, Mahyeldi resmi dilantik menjadi walikota setelah tertunda karena adanya pemilihan umum legislatif Indonesia tahun 2014. 

Dia menjadi Wali Kota Padang dua periode. Di periode pertama, dia didampingi Emzalmi sebagai wakil, kemudian di periode kedua dia didampingi Hendri Septa.

Pada Pilkada Serentak tahun 2020, Mahyeldi kembali diusung PKS untuk maju pada Pemilihan Gubernur Sumatera Barat. Didampingi Audy Joinaldi, keduanya diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan kekuatan 14 kursi di DPRD Sumbar. 

Dalam Pilgub 2020 itu, Mahyeldi Ansharullah dan Audy Joinaldi pun menjadi pemenang. Mereka meraih 726.853 suara. Mereka unggul dari pasangan nomor urut 2 dari Partai Gerindra Nasrul Abit – Indra Catri yang memperoleh 679.069 suara.

Mahyeldi dilantik langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Kamis (25/2/2021).

Editor: Nur Ichsan Yuniarto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut