JAKARTA, iNews.id – Sejarah letusan Gunung Marapi di Sumatera Barat yang kembali erupsi, Minggu (3/12/2023) menarik diulas. Gunung Marapi secara administratif berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar.
Gunung Marapi merupakan gunung api paling aktif di Sumatera Barat dengan ketinggian 2.891 mdpl.
Gunung Marapi Erupsi Semburkan Abu Vulkanik 3 Km, Ini Rekomendasi PVMBG
Sejarah Letusan Gunung Marapi
Dilansir dari laman sumbarprov.go.id, Gunung Marapi telah sering kali meletus baik secara eksplosif maupun efusif. Kegiatannya bersumber pada beberapa kawah dan lapangan solfatara di sekitar puncaknya. Letusan terakhir pada umumnya eksplosif.
Walaupun terdapat singkapan lava di sekitar puncak dan lereng bagian barat, tetapi itu terjadi pada masa prasejarah (Verbeek, 1919).
Gunung Marapi Erupsi Disertai Dentuman Keras Terdengar hingga Bukittinggi
Pusat kegiatan berpindah secara tidak teratur diantara K. Tuo - K. Bungo - K. Bongsu menurut garis timur-baratdaya dengan masa istirahat antara 1 - 28 tahun (van Padang, 1938).
Dari catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), sepanjang 2023, Gunung Marapi telah erupsi sebanyak 29 kali. Erupsi tersebut terjadi selama dua bulan pada 7 Januari hingga 9 Februari 2023.
Gunung Marapi di Sumbar Erupsi, Semburkan Abu Setinggi 3 Km
Sebelumnya, Gunung Marapi di sumatera Barat kembali erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik setinggi 3 km, Minggu (3/12/2023).
“Terjadi erupsi Gunung Marapi pada hari Minggu, 03 Desember 2023, pukul 14:54 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ± 3000 m di atas puncak (± 5891 m di atas permukaan laut),” tulis PVMBG dalam keterangan resminya.
Terkait itu, PVMBG merekomendasikan warga di sekitar Gunung Marapi untuk tidak beraktivitas pada radius 3 km.
“Masyarakat disekitar Gunung Api Marapi dan pengunjung, wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunung Api Marapi pada radius 3 Km dari kawah, puncak.”
Editor: Kastolani Marzuki