Solok Selatan Heboh Kemunculan Aliran Pelindung Kehidupan, Sholat Tidak Wajib

PADANG ARO, iNews.id - Aliran kepercayaan Pelindung Kehidupan meresahkan warga Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat. Kemunculan aliran ini pertama kali ditemukan tim Pengawas Aliran Kepercayaan dan Keagamaan (Pakem).

Ketua FKUB Solok Selatan Yusriadi mengatakan, aliran Pelindung Kehidupan ini sesuai penelitian Pakem sudah meresahkan masyarakat salah satunya terkait sholat yang tidak terlalu perlu, hanya sekali seumur hidup.

Baca Juga

Infografis Aliran Hakdzat Gegerkan Pandeglang

"Dalam waktu dekat kami akan turun ke lapangan untuk melihat bagaimana ajaran pelindung kehidupan ini," ujar Yusriadi, Rabu (13/10/2021).

Menurutnya dari segi kerukunan umat beragama, ajaran itu sudah meresahkan masyarakat. Setelah turun ke lapangan, bila diketahui sesat, akan dilakukan pembinaan agar pengikutnya kembali berjalan sesuai syariat Islam.

Baca Juga

Bikin Geger, Aliran Hakdzat Ajarkan Salat Menghadap Empat Arah Mata Angin

"Tugas kami hanya menjaga dan membina kalau sangsi itu hak pemerintahan," katanya.

Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Solok Selatan masih menunggu kajian lebih lanjut dari FKUB dan Pakem untuk menentukan sesat atau tidaknya aliran Pelindung Kehidupan tersebut.

Baca Juga

Fakta-Fakta Aliran Hakdzat di Pandeglang, Menyimpang dari Syariat Islam

"Sekarang informasi yang didapat baru dari mulut ke mulut dan perlu dilihat apakah ada ADART atau aturan beribadahnya secara tertulis. Kami masih harus ditelusuri lagi sehingga menunggu kajian dari FKUB dan Pakem," kata Ketua MUI Solok Selatan Syarkawi Aziz.

Baca Juga

Aliran Sesat Muncul di Pandeglang, Ajarkan Salat Sunah Menghadap ke Empat Arah

Setelah ada kajian dari FKUB dan Pakem, baru MUI akan memanggil untuk dilakukan sidang majelis. Namun dia memastikan MUI tetap memantau aliran Pelindung Kehidupan tersebut.

"Kami masih menunggu pengkajian dan panggilan dari Pakem untuk dilakukan sidang majelis," ucapnya.

Baca Juga