Tak Bergairah dengan Istri, Bapak di Payakumbuh Cabuli Anak Tiri

PAYAKUMBUH, iNews.id - Seorang pria bernama Samtono asal Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar) ditangkap polisi. Dia ditangkap karena tegas mancbuli anak tirinya dengan dalih sudah tak bergairah dengan istrinya.

Kasat Reskrim Polres Payakumbuh AKP Rosidi mengatakan, pelaku ditangkap Tim Cheetah Satreskrim Polres Payakumbuh. Dia ditangkap di rumahnya di wilayah Payakumbuh Barat, pada Senin (8/3/2021).

Baca Juga

Gadaikan Motor Temannya Rp500.000, Koki di Payakumbuh Ditangkap Polisi

Rosidi menambahkan, pelaku ditangkap setelah polisi mendapat laporan dari korban. Berbekal dari laporan itu, polisi kemudian melakukan penggerebekan.

"Namun, saat petugas datang, pelaku tidak menggubris. Petugas terpaksa mendobrak pintu dan memaksa masuk," kata Rosidi, Selasa (9/3/2021).

Baca Juga

18 Kali Jambret Pemotor, Pemuda di Payakumbuh Ditangkap Polisi

Rosidi melanjutkan, saat polisi masuk, pelaku sedang pura-pura tidur. Pelaku kemudian dibangunkan dan diinterogasi awal.

"Tak lama pelaku dibawa ke Mapolres untuk dimintai keterangan," katanya.

Baca Juga

Bukan Mengemis, Kakek di Payakumbuh Tabung Uang Sekarung Dari Jasa Cuci Piring

Pelaku yang sehari-hari berjualan es itu mengaku khilaf mencabuli anak tirinya.

"Khilaf pak, sudah tiga kali. Ya iseng saja," kata pelaku Samtono di hadapan penyidik.

Baca Juga

Bank Nagari Butuh 2 Hari Hitung Uang Sekarung Rp82 Juta Milik Kakek di Payakumbuh

Samtono menambahkan, aksinya dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB hingga 09.30 WIB. Saat itu, istrinya sedang keluar untuk bekerja.

"Iya berdua saja sama anak. Anak umur 15 tahunan," katanya.

Menurutnya, usai melakukan aksi bejat. Dirinya memberikan uang ke korban untuk beli paket internet. 

"Saya sudah gak nafsu sama istri," kata dia.

Aksi Samtono terhenti karena korban tak tahan dengan perlakuan bapaknya.

"Ketahuannya ya anaknya melapor ke mamaknya," kata dia.

Samtono kini ditahan di Mapolres Payakumbuh. Dia mengaku menyesal telah mencabuli anaknya.

Editor: Nur Ichsan Yuniarto