Tak Ditemukan Cacing Hati, Seluruh Sapi Kurban di Agam Sehat

AGAM, iNews.id - Petugas pemeriksaan kesehatan hewan kurban di Agam, Sumatera Barat (Sumbar) tidak menemukan sapi kurban yang disembeli mengidap cacing hati. Artinya, seluruh sapi di wilayah itu dalam kondisi sehat. 

"Tidak ada sapi kurban mengidap penyakit cacing hati. Ini berdasarkan laporan petugas yang kita bentuk," kata Kepala Dinas Pertanian Agam, Arief Restu, Kamis (22/7/2021).

Baca Juga

Kaget Ditangkap Polisi, Pengedar Sabu di Agam Jatuh saat Naik Motor

Arief menambahkan, hal ini dikatehui setelah petugas pemeriksaan kesehatan hewan kurban memeriksa jeroan atau organ dalam hewan kurban di setiap masjid saat penyemblihan pada 20-21 Juli 2021.

"Petugas itu melakukan pemeriksaan 6.102 ekor hewan kurban tersebar di 16 kecamatan. Tim melakukan pemeriksaan mulai dari luar berupa usia, kelamin dan lainnya sampai bagian dalam," katanya.

Baca Juga

6.102 Hewan Kurban Disembelih saat Idul Adha di Agam

Dia melanjutkan, penyakit cacing hati pada sapi ini sulit dipantau karena tidak bisa diketahui secara spesifik gejalanya. Adanya cacing hati, baru diketahui setelah hewan dipotong dan dilihat hatinya.

Lebih lanjut Arief mengatakan, penyakit cacing hati hanya bisa diketahui gejalanya secara umum berupa tubuh sapi yang kurus. Namun sapi kurus ini penyebabnya bisa macam-macam. Bahkan bisa karena kekurangan pakan.

Baca Juga

Idul Adha, Polres Agam Potong 5 Sapi dan Bagikan 500 Kantong Daging

"Jadi untuk tahu pasti apakah sapi terjangkit cacing hati, hanya dengan dipotong kemudian dilihat hatinya," kata dia.

Meski begitu, kata Arief, untuk sapi kurban yang mengidap cacing hati, daging sapinya masih bisa dikonsumsi.

Namun khusus bagian hatinya, sebaiknya jangan dikonsumsi atau dibagi-bagikan sebagai daging kurban.

Bagi hati sapi yang terserang cacing hati ini, biasanya ditandai dengan adanya lubang-lubang kecil tempat bersarangnya cacing. Biasanya dari luar kurang tampak, namun saat dipotong akan terlihat lubang-lubang dan cacing hidup biasanya masih ada di dalamnya.

Editor: Nur Ichsan Yuniarto