Tak Hanya Jatim, Sumbar Ternyata Punya Potensi Gempa Besar hingga Magnitudo 7,6
Dwikorita menjelaskan gempa yang terjadi di Pasaman Barat merupakan tipe gempa yang diawali gempa pembuka atau foreshock. Kemudian terjadi gempa utama atau mainshock. Lalu baru diikuti serangkaian gempa susulan atau aftershock.
Dwikorita mengimbau masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
"Berdasarkan pengalaman banyak terjadi korban bukan akibat tumpahnya itu, tetapi akibat dampak setelah gempa, banyak bangunan-bangunan yang rusak," ucapnya.
Terutama juga katanya, menghindari tebing-tebing atau lereng karena gempa susulan berpotensi atau dapat mengakibatkan runtuhnya batuan yang mengakibatkan longsor. Selain itu masyarakat diminta memeriksa serta memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa.
Editor: Donald Karouw