Saat itu, ada patroli dari Polda Sumbar untuk membubarkan aksi tawuran yang marak di Kota Padang. Saat pengamanan, polisi menemukan beberapa senjata tajam yang diduga sudah dibuang di lokasi tapi tidak tahu siapa pemiliknya.
"Dengan adanya senjata tajam yang sudah dibuang, kami melakukan upaya pencegahan dengan mengamankan pelaku rombongan tersebut,” katanya.
Dari 18 orang itu, kata dia hanya ada satu orang yang memegang senjata tajam berinisial FF (22) sekarang sedang diperiksa polisi. "Dari 18 orang yang diamankan itu, 17 orang sudah dipulangkan dan satu orang inisial FF sedang diproses Polsek Kuranji,” ucapnya.
Menurutnya, saat akan diamankan Afif sempat mengajak temannya Adit yang dibonceng untuk melompat ke sungai. Ajakan Afif tersebut ditolak, temannya memilih lebih baik menyerahkan diri ke polisi.
"Ada sempat tercetus kalimat korban, mengajak saksi untuk melompat, namun ajakan tersebut ditolak dan saksi memilih menyerahkan diri. Sehingga terhadap hal tersebut, sebanyak 18 orang diamankan," katanya.
Dari 18 orang yang diamankan di Polsek Kuranji korban Afif Maulana tidak ada di lokasi tersebut. “Saat kita amankan Afif tidak ada dalam rombongan tersebut,” katanya.
Polisi juga menunjukkan barang bukti berupa pakaian, telepon seluler (ponsel) dan motor milik korban, enam sajam berupa klewang yang diamankan.
Sementara itu Direktur LBH Padang, Indira Suryani yang juga kuasa hukum korban mempertanyakan, mengapa polisi tidak menindaklanjuti laporan rekan korban terkait Afif melompat ke sungai.
“Kalau benar dia melompat ke sungai, kenapa tidak dicari anggota polisi atau melaporkan kejadian tersebut, baru siang ditemukan jasad korban,” ucapnya.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait