AGAM, iNews.id - Pemerintah Kabupaten Agam memperpanjang operasi pencarian 72 korban hilang akibat banjir bandang dan longsor selama 15 hari ke depan. Keputusan ini diambil setelah operasi pencarian memasuki hari ke-14 yang secara prosedur menjadi batas akhirnya.
Kepala Pelaksana BPBD Agam Rahmad Lasmono menyebut permohonan perpanjangan telah diajukan dan disetujui Basarnas. Persetujuan diberikan setelah rapat koordinasi dengan pemerintah daerah dilakukan secara intensif. Perpanjangan ini bertujuan memaksimalkan upaya menemukan seluruh korban yang masih dinyatakan hilang.
Rahmad menegaskan bahwa peluang menemukan korban masih terbuka dengan kondisi lapangan yang terus dipetakan tim gabungan. Upaya pencarian dilakukan di lokasi yang diperkirakan menjadi titik tertimbunnya material banjir bandang.
“Kami berharap, di masa perpanjangan pencarian 15 hari ini seluruh korban bisa ditemukan. Mohon doa seluruh masyarakat,” ujarnya dikutip dari iNews Padang, Kamis (11/12/2025).
Data terbaru menunjukkan 66 korban hilang berasal dari Salareh Aia Utara, Kecamatan Palembayan. Tiga korban lain berasal dari Malalak, dua dari Tanjung Raya dan satu dari Lubuk Basung. Seluruh wilayah tersebut merupakan zona terdampak langsung saat bencana melanda.
Tim SAR gabungan yang dikerahkan sejak hari pertama terus menyisir berbagai titik kritis. Pencarian dilakukan secara manual di sepanjang aliran sungai, permukiman, dan area yang dipenuhi material longsor. Alat berat juga digunakan untuk mempercepat pengangkatan material yang diduga menimbun korban.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait