Pada saat itu diputuskan semua orang yang ada di Perguruan Islam Ar Risalah di tes swab sebanyak 1.500 orang dalam beberapa tahap.
"Tahap I dites swab sebanyak 614 orang dan ditemukan positif 122 siswa dan tiga tenaga pendidik. Lalu hari berikutnya dilanjutkan tes swab dan total yang ditemukan positif sebanyak 239 orang," katanya.
Semua yang positif, kata dia, langsung isolasi karena mayoritas memang tanpa gejala dan gejala ringan diisolasi di sekolah tersebut, lalu yang negatif dikembalikan ke orang tua.
Oleh sebab itu lonjakan kasus yang terjadi adalah karena upaya tes swab massal yang dilakukan dan kasusnya tidak menyebar di masyarakat.
Adanya temuan peningkatan kasus baru merupakan konsekuensi dari upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan dalam melalukan penelusuran kontak dengan mereka yang sudah terpapar lebih dahulu untuk dilakukan tes usap.
"Dari pada dibiarkan orang tanpa gejala Covid-19 tapi tidak diketahui lebih baik dilakukan penelusuran dan tes swab massal walaupun secara statistik status Padang berubah dari zona kuning menjadi oranye," kata dia.
Menurut dia, Padang tak akan pindah dari zona kuning ke zona oranye jika tidak dilakukan tes usap massal.
"Tapi dampaknya adalah para siswa yang positif tapi tidak diketahui mereka akan pulang ke rumah masing-masing dan bisa menularkan ke keluarga secara diam-diam karena tidak bergejala," katanya.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait