“Ponsel pintar untuk mengakses konten porno dan kekerasan. Jadi konten itu mempengaruhi, selain itu kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak," katanya.
Mereka, kata dia terlalu mempercayai aktivitas yang dilakukan anak sehingga anak kebablasan dalam mengakses situs yang dapat membahayakan psikologinya.
Selain itu, lanjutnya perhatian masyarakat terhadap warga lainnya yang mulai kurang sehingga antisipasi terhadap kekerasan terhadap perempuan dan anak juga semakin kecil.
Nantinya, kata dia, pada 2022 Pemerintah Kota Pariaman juga berencana membuat sejumlah program untuk menekan terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Pariaman.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait