JAMBI, iNews.id - Santri asal salah satu pondok pesantren di Kabupaten Muarojambi tewas di tangan temannya. Mereka berkelahi gegara persoalan air minum yang berujung tewasnya korban.
Peristiwa ini kemudian dilaporkan keluarga korban berinisial HR warga Lopak Alai Kumpeh Ulu ke polisi. Usai menerima laporan, polisi mengamankan pelaku berinisial SN (15) warga Singkut, Kabupaten Sarolangun. Korban dan pelaku diketahui sama-sama mondok di pesantren.
Kepada polisi, pelaku SN mengakui semua perbuatannya. Namun dia mengaku tidak bermaksud untuk menghabisi nyawa korban.
Dia menceritakan, kejadian tersebut berawal dari perkara makanan. Awalnya dia menyuruh korban untuk mengambil air minum, namun ditolak.
Kemudian korban duduk di depan pelaku. Hal itu membuatnya kesal lalu mengusir korban dan memintanya pergi. Korban menanyakan alasannya diusir, namun pelaku melemparnya dengan sisa jajanan.
Korban lalu berdiri dan mengajak pelaku berkelahi. Mendapat tantangan, pelaku langsung meninju pipi korban sebanyak satu kali.
Setelah itu korban hendak keluar dari ruangan tersebut, namun pelaku mengadangnya. Korban menyampaikan nanti saja jika ingin berkelahi. Namun dijawab pelaku dengan kata-kata tantangan.
Kasi Humas Polres Muarojambi AKP Amradi mengatakan, setelah korban menolak berkelahi, pelaku tiba-tiba meninju pipi korban lagi satu kali. Lalu korban melakukan perlawanan dengan meninju pelaku dan keduanya bergelut.
Dalam kondisi itu korban dan pelaku sama-sama terjatuh ke lantai. Pelaku lantas memukuli wajah korban lalu berdiri sambil menginjak kepala korban sekuat tenaga. Akibatnya kepala korban terbentur keras ke lantai hingga tak sadarkan diri.
“Melihat korban tidak bergerak pelaku langsung keluar meninggalkan korban yang tak sadarkan diri,” kata Amradi, Sabtu (5/3/2022).
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait