Erupsi Gunung Marapi di Sumatra Barat. (Foto: Ist)

PADANG, iNews.id - Hasil evaluasi Badan Geologi, Kementerian ESDM menyatakan status Gunung Marapi di Sumatra Barat (Sumbar) sampai saat ini masih bertahan Level III Siaga. Warga, pengunjung, pendaki dilarang beraktivitas di radius 4,5 kilometer dari puncak Gunung Marapi.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan dalam surat evaluasi yang dilakukan sejak 16-22 April 2024 menyebutkan, pengamatan visual gunung api Marapi terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal, tinggi sekitar 250-300 meter di atas puncak.

“Ada terekam 4 kali gempa erupsi atau letusan, 38 kali gempa embusan, 5 kali gempa tornillo, 7 kali gempa fase banyak, 7 kali gempa vulkanis dangkal, 5 kali gempa vulkanis dalam, 16 kali gempa tektonik lokal, 16 kali gempa tektonik jauh dan tremor menerus dengan amplitudo 0,5-4 mm (dominan 2 mm). Data grafik tiltmeter stasiun Batu Palano cenderung sedikit naik baik pada sumbu tangensial maupun radial,” ujarnya, Kamis (25/4/2024).

Kemudian sampai 22 April 2024, intensitas erupsi atau letusan relatif sama dengan satu minggu sebelumnya, termasuk juga dengan aktivitas embusan asap. Tinggi kolom embusan minggu ini maksimum 300 meter di atas puncak, sedangkan erupsi letusan dalam minggu ini tidak teramati.

“Jumlah gempa letusan dan gempa embusan tergolong rendah dan relatif sama dengan satu minggu sebelumnya. Gempa letusan terekam 0-2 kali per hari dan gempa embusan 4-10 kali per hari,” katanya.

Gempa-gempa yang berkaitan dengan dorongan magma seperti gempa vulkanis dangkal dan vulkanis dalam tergolong rendah serta relatif sama dengan satu minggu sebelumnya. Ini mengindikasikan pasokan dan migrasi magma dari kedalaman cenderung mereda.

Sementara gempa hybrid/fase banyak yang berkaitan dengan pembentukan dan pertumbuhan kubah lava terekam sebanyak 5 kejadian pada 20 April 2024. Gempa tektonik lokal di sekitar Gunung Marapi masih terekam secara fluktuatif.

Energi seismik yang tercermin dari RSAM (Real-time Seismic Amplitude Measurement) tampak ada peningkatan di sekitar baseline, begitu pula grafik tiltmeter menunjukkan sedikit penggembungan (inflasi) pada tubuh gunung api.


Editor : Donald Karouw

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network