Bangun Wisata Nuansa Portugis, Pemkab Pesisir Selatan Gelontorkan Rp22 Miliar

PAINAN, iNews.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Selatan (Sumatera Barat (Sumbar) akan membangun lokasi wisata bernuansa Portugis. Wisata yang akan dibangun di Pulau Cingkuak ini diperkirakan menelan anggaran Rp22 miliar.

"Kegiatan akan dimulai pada 2021, anggaran Rp22 miliar tersebut berasal dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)," kata Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni di Painan, Jumat (28/8/2020).

Baca Juga

Pulang dari Padang, Polisi dan Perawat di Pesisir Selatan Positif Covid-19

Hendrajoni menambahkan, dari total anggaran, Rp18,5 miliar akan dialokasikan untuk membangun berbagai sarana dan prasarana pendukung, sementara sisanya untuk memugar benteng Portugis yang saat ini masih ada di lokasi.

"Dengan adanya wisata serba Portugis maka akan menambah gairah dunia kepariwisataan di Pesisir Selatan, mulai dari semakin meningkatnya popularitas daerah sebagai surganya objek wisata hingga meningkatnya jumlah kunjungan," kata dia.

Baca Juga

Ganja 1 Kilogram Dibuang OTK di Makam Pahlawan Pesisir Selatan

Dengan akan dikucurkannya anggaran tersebut, kata Hendrajoni, ini merupakan bukti bahwa perhatian pemerintah pusat ke Pesisir Selatan masih tinggi.

"Kami bersyukur pejabat pusat di lintas kementerian selalu membuka diri terhadap berbagai usulan dari kami, dan ini tidak terlepas dari sokongan berbagai pihak di Pesisir Selatan," kata dia.

Baca Juga

Kontak dengan Pasien Positif Covid-19, 22 Warga Pesisir Selatan Dites Swab

Wisata bernuansa Portugis akan menawarkan banyak hal mengenai kebudayaan negara yang berada di daratan Eropa tersebut, terutama pada saat warganya menginjakan kaki di Pulau Cingkuak di abad ke enam.

"Pakaian orang-orang Portugis baik laki-laki dan perempuan pada tempo dulu dari berbagai usia akan dengan mudah ditemukan, bahkan rencananya juga bisa disewakan ke pengunjung untuk sekadar berfoto, termasuk nanti juga akan ada dermaga dan beberapa kapal," kata dia.

Di Pulau Cingkuak sendiri selain terdapat benteng Portugis juga terdapat sebuah makam dan kawasan ini telah terinventarisasi dengan Nomor 04/BCB-TB/A/14/2007 di Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumatera Barat wilayah Kerja Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau.

Editor: Nur Ichsan Yuniarto