Bawaslu Agam Temukan 168 Aparat Pemerintah Dukung Paslon di Pilkada Sumbar 2020

AGAM, iNews.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menemukan 168 aparat yang mendukung calon perseorangan bupati dan gubernur di Pilkada 2020. Ratusan aparat itu terdiri dari aparatur sipil negara (ASN), TNI, Polri dan penyelenggara pemilu.

"Sebanyak 168 orang itu terdiri dari ASN 69 orang, penyelenggara pemilu 94 orang dan lima orang TNI/Polri," kata Ketua Bawaslu Agam, Elvys di Lubukbasung, Kamis (16/7/2020).

Baca Juga

Timbun dan Edarkan Minyak Tanah Tanpa Izin, Pria di Sumbar Ditangkap Polisi

Elvys menambahkan, 168 orang itu tersebar di 11 kecamatan. Hal ini berdasarkan verifikasi faktual yang dimulai pada 27 Juli sampai 10 Juni 2020.

Dia kemudian memaparkan siapa pasangan yang dapat dukungan dari aparat. Menurut data, pasangan Bupati dan Wakil Bupati Agam atas nama Suhatri-Muhammad Tonic ada temuan dukungan dari ASN 36 orang dan penyelenggara 33 orang.

Baca Juga

Jaga Kualitas Pendidikan, Pemprov Sumbar Siapkan Modul untuk Belajar Online

Sementara pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar atas nama Fahrizal-Genius Umar ada temuan dukungan dari ASN 33 orang, penyelenggara 61 orang, TNI dan Polri lima orang.

"Verifikasi faktual di Agam sudah selesai dilaksanakan oleh PPS pada 11 Juli 2020 dan saat ini sedang menunggu jadwal pelaksanaan pleno rekapitulasi hasil verifikasi faktual oleh PPK," katanya.

Baca Juga

Tak Ada Penerimaan CPNS, Agam Kekurangan 4.097 ASN

Elvys melanjutkan, Bawaslu melaksanakan fungsi pengawasannya untuk memastikan proses verifikasi faktual dilaksanakan dengan benar dan sesuai aturan yang berlaku. Keterbatasan jumlah personil pengawas, tidak menjadi alasan pengawasan yang dilakukan Bawaslu Agam tidak maksimal.

Bawaslu melakukan pengawasan dengan metode melekat dan audit untuk memastikan proses. Terhadap adanya kesalahan prosedur, Bawaslu Agam dan Panwaslu Kecamatan melakukan upaya pencegahan dengan langsung menyampaikan kepada KPU Agam dan PPK kecamatan terkait agar segera dapat dilakukan perbaikan.

Editor: Nur Ichsan Yuniarto