BPS: Kualitas Hidup Warga Sumbar Terus Naik dan Membaik
PADANG, iNews.id - Kualitas kehidupan warga Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terus naik dan membaik. Hal ini diketahui dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar.
"Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumbar 2020 berada pada angka 72,38 atau telah melampaui angka nasional yang hanya 71,94," kata Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Sumbar, Hefinanur, Selasa (5/1/2021).
Hefinanur menambahkan, kualitas kehidupan warga Sumbar meliputi aspek kesehatan, pendidikan hingga pemenuhan kebutuhan hidup terus meningkat.
Hefinanur melanjutkan, IPM merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pemerintah dalam membangun kualitas hidup manusia.
Menurut dia, ini merupakan salah satu komponen yang digunakan pemerintah untuk menentukan dana alokasi umum serta penghitungan dana insentif daerah.
"IPM menggambarkan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan," kata dia.
Lebih lanjut Hefinanur mengatakan, IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar yaitu umur panjang dan hidup sehat atau angka harapan hidup saat lahir, pengetahuan yang dilihat dari rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah serta standar hidup layak yang diukur dari pengeluaran per kapita.
Untuk angka harapan hidup saat lahir di Sumbar pada 2020 telah mencapai 69,47 tahun atau naik 0,31 tahun dibanding tahun lalu.
"Artinya setiap bayi yang lahir di Sumbar punya harapan hidup hingga usia 69 tahun lebih," kata dia.
Sementara harapan lama sekolah di Sumbar telah mencapai 14,02 yang artinya anak-anak di daerah ini berpeluang menamatkan pendidikan hingga lulus diploma dan rata-rata lama sekolah mencapai 8,99 tahun atau setara dengan kelas II SMP.
Kemudian pengeluaran per kapita warga Sumbar pada 2020 mencapai Rp10,73 juta per tahun
"Sejak 2010 hingga 2020 IPM Sumbar terus mengalami peningkatan dari status sedang menjadi tinggi. Pada 2010 IPM Sumbar hanya 67,25 pada 2020 sudah berada pada posisi 72,38," kata dia.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto