Bupati Agam Sebut Banyak Keramba Jaring Apung di Danau Maninjau Tanpa Pemilik
LUBUK BASUNG, iNews.id - Bupati Agam Andri Warman menyebut banyak keramba jaring apung (KJA) di Danau Maninjau yang tidak ada pemilik. Dia menegaskan bakal menarik keluar keramba tersebut dari danau dalam waktu dekat.
“Keramba jaring apung ini yang harus kita tarik keluar. Jika tidak ada pemilik kenapa harus dibiarkan di danau. Ini berdasarkan data dari tim pendataan yang kami bentuk,” ujarnya Lubuk Basung, Kamis (1/7/2021)
Dia mengatakan, pemerintah tidak melarang petani membangun KJA. Namun harus keramba yang ramah lingkungan dengan catatan sesuai kapasitas danau sebanyak 6.000 petak.
"Kami tidak memberi ruang bagi pengusaha dalam menanam modal untuk mengembangkan keramba jaring apung," katanya.
Dalam program revitalisasi danau, pemkab tidak akan menghabiskan keramba jaring apung di danau seperti isu yang berkembang di tengah masyarakat.
Pemerintah hanya ingin merapikan sesuai daya tampung Danau Maninjau sebanyak 6.000 petak. Sebab saat ini jumlah keramba sudah melebihi kapasitas. Dampaknya, sisa pakan ikan menumpuk dan menjadi sedimen yang menyebabkan air danau tercemar.
Program ini didukung penuh pemerintah pusat maupun provinsi. Sebab Danau merupakan salah satu prioritas danau di Indonesia untuk diselamatkan dari pencemaran.
Apabila kondisi Danau Maninjau kembali pulih, banyak potensi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian dan taraf hidup masyarakat ke depan.
"Jika air danau kembali bersih, wisatawan akan banyak berkunjung. Tentu ini jadi momen untuk menggerakkan ekonomi masyarakat,” katanya.
Editor: Donald Karouw