Cerita Faisal, Anak Yatim dari Payakumbuh yang Lulus Masuk Polri
PADANG, iNews.id - Kerja keras tak mengkhianati hasil. Hal ini berlaku kepada Faisal Yose Vero Junindo, salah satu peserta yang lulus seleksi Bintara Polri TA. 2020 di Polda Sumatera Barat (Sumbar).
Dilansir dari laman Tribratanews Sumbar, Senin (16/11/2020), dari 4.512 peserta yang mengikuti tes, hanya 475 peserta yang dinyatakan memenuhi syarat untuk pelaksanaan Sidang Kelulusan Akhir Tingkat Panitia Daerah (Panda). Nama Faisal pun masuk dalam 475 peserta tersebut.
Faisal tak menyangka dirinya akan lulus dan akan menjadi seorang anggota Polri. Padahal, Faisal sempat pesimistis lantaran dirinya bukan berasal dari orang mampu. Faisal merupakan seorang anak yatim, dia tumbuh dan dibesarkan oleh ibunya yang bekerja tak menentu.
Faisal merupakan lulusan Bintara Rekpro asal pengiriman Polres Payakumbuh. Dirinya menyebut, untuk masuk polisi ini dia tidak mengeluarkan uang sama sekali. Hanya bermodalkan tekad yang kuat dengan belajar dan berusaha sungguh-sungguh.
“Saya berterimakasih kepada Polda Sumbar yang telah melaksanakan seleksi dengan secara bersih, transparan, akuntabel, humanis serta tidak dipungut biaya sedikitpun alias gratis," kata Faisal, Senin (16/11/2020).
Selain modalnya usaha dan belajar, pemuda yang baru tamat SMK ini mengatakan, lolosnya menjadi anggota polisi tak lepas dari restu dan ridha dari ibunya.
“Saya berterima kasih kepada ibu saya, yang telah membantu menyemangati saya, agar saya dapat lolos seleksi, dan saya berdoa agar ayah saya dapat diterima disisiNya dan bangga melihat saya sekarang ini,” kata dia.
Sementara itu, Karo SDM Polda Sumbar Kombes Pol Hendra Wirawan mengatakan, bahwa dalam Penerimaan Bintara Polri di Polda Sumbar, tidak memerlukan calo apalagi sampai mengeluarkan biaya puluhan hingga ratusan juta.
“Masuk polisi gratis. Kami memerlukan calon anggota Polri yang benar-benar mampu dan memperoleh nilai yang tinggi saat mengikuti seleksinya,” katanya.
Selama seleksi penerimaan Polri tersebut, kata dia, pihaknya melaksanakan dengan sistem bersih, transparan, akuntabel dan humanis. Sehingga, para peserta setelah melakukan seleksi (tes) bisa mengetahui hasilnya.
Kemudian katanya, untuk masuk polisi kini caranya adalah harus berusaha keras, dengan belajar dan berlatih dengan sungguh-sungguh.
“Harus belajar karena saat ujian seperti akademik itu soalnya merupakan ilmu pengetahuan yang diperoleh saat pelajaran di sekolah dulu. Dan untuk tes kesemaptaan jasmani harus berlatih,” kata dia.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto