Cerita Pilu Amelia Korban Tragedi Banjir Bandang di Agam, Kehilangan Ibu dan Keponakan
AGAM, iNews.id – Tragedi banjir bandang di Kabupaten Agam, Sumatera Barat menyisakan cerita pilu bagi para korban selamat. Tidak hanya tempat tinggal yang rusak dan roboh diterjang banjir bandang, mereka juga kehilangan anggota keluarga.
Seperti dialami Refki Amelia (42). Warga Nagari Bukit Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Aga mini harus kehilangan ibu dan keponakannya.
Dia menuturkan, awalnya sedang tidur lantas dibangunkan beberapa pemuda jika ada banjir bandang. Dalam hitungan detik, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dan menghantam rumahnya.
"Saat itu saya sedang menidurkan anak, tiba-tiba ada pemuda meneriaki untuk keluar rumah. Hanya beberapa detik air bah itu datang menghantam rumah saya," katanya di lokasi pengungsian di SD 08 Simpang Bukit Batabuah, Senin (13/5/2025).
Sebelum banjir bandang dating menerjang, kata Amelia, wilayahnya diguyur hujan deras disertai badai hingga malam hari. "Pada pukul 22.30 WIB itulah datang air bah," katanya.
Amelia menuturkan, saat kejadian, ada lima orang dalam rumah termasuk anak dan suami. Saat itu mereka berada di lantai 2. "Rumah saya ini lantai dua di bawah kedai di atas kami tinggal," katanya.
Air memang saat itu perlahan-lahan naik, namun karena jembatan dekat rumahnya itu sudah tertutup oleh kayu-kayu besar membuat tidak lewat sana.
"Air awalnya menghantam musalah lalu menerobos ke rumah saya bagian bawah, kami saat itu berada di atas," ujarnya.
Seisi rumah memang selamat, bersama anak dan suaminya Edi Widodo. Namun nahas bagi ibunya yang tinggal di depan rumah dan satu keponakannya ikut terbawa arus.
Editor: Kastolani Marzuki