Ciri dan Contoh Mad Shilah Sugra dalam Al Quran, Ini Cara Bacanya dan Ayat yang Dikecualikan
Ciri khusus Mad Silah Qasirah yakni dhomah terbalik di ha dhamir atau kasrah berdiri. Mad Silah Qasirah (pendek) yaitu mad silah yang tidak diikuti hamzah dan dibaca panjang dua harakat atau satu alif. Jika diikuti hamzah, maka hukumnya tidak Mad Shilah Qasirah lagi melainkan Mad Shilah Thawilah.
Sebagai contoh adalah dua kalimat berikut ini,
1. Surat Al Lahab Ayat 4:
وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ
Latin: Wam ra atuhuu hamma latal hathab
2. Surat Al Qari'ah ayat 9:
فَاُمُّهٗ هَاوِيَةٌ
Latin: Faummuhuu haawiyah
3. Surat Al Ikhlas Ayat 4:
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
Latin: Wa lam yakul-lahuu kufuwan ahad
1. Ha’ Dhomir ( ﻪ , ه ) yang didahului huruf sukun/mati. Cara membacanya tidak boleh dipanjangkan. Contohnya:
وَاسْتَغْفِرْهُ
Dibaca: Wastaghfirhu
مِنْ اَخِيْهِ
Dibaca: Min akhiihi
وَبَنِيْهِ
Dibaca: Wabaniihi
وَرَضُوْا عَنْهُ
Dibaca: Waradluu ‘anhu
عَلَيْهِ اَحَدْ
Dibaca: ‘Alaihi ahad
Kecuali satu di dalam Al Quran dalam surat Al Furqan ayat 69, pada lafal فِيْهٖ مُهَانًا tetap harus dibaca panjang 1 alif atau 2 harakat/ketukan.
2. Ha’ Dhomir ( ﻪ , ه ) yang sesudahnya ada huruf sukun/mati atau huruf yang bertasydid. Cara membacanya tidak boleh dipanjangkan. Contohnya:
وَجْهِ رَبِّهِ الْاَعْلٰى – فَيُعَدِّبُهُ اللّٰهُ الْعَدَابَ – وَهَدَيْنٰهُ النَّجْدَيْنِ – اَنْ رَّاٰهُ اسْتَغْنٰى
Demikian adalah hukum bacaan Mad Shilah Sugra (Qashirah) yang perlu diperhatikan saat membaca Al Quran. Hal yang perlu diperhatikan pada hukum bacaan tersebut adalah cara membacanya, yakni dengan panjang 1 alif atau 2 harakat / ketukan, seperti panjang Mad Thobi’i.
Editor: Komaruddin Bagja