Gelar Adat Minangkabau, Makna dan Cara Pemberiannya
PADANG, iNews.id - Gelar adat Minangkabau, biasanya disematkan kepada kaum laki-laki. Gelar tersebut memiliki makna dan cara pemberiannya.
Gelar adat Minangkabau terdapat beberapa jenis, ada yang mendapat gelar dari turun temurun. Ada juga diberkan kepada orang luar daerah setempat karena suatu alasan tertentu.
Beda gelar, beda cara pemberian, beda pula fungsi dan maknanya seperti digunakan untuk penghormatan atau penghargaan. Bahkan ada yang digunakan sebagai identitas.
Gelar yang diberikan kepada semua kaum laki-laki Minang yang telah menginjak dewasa. Diberikan ketika upacara pernikahannya yang diberi nama Malewakan Gala Marapulai.
Orang yang mempunyai hak memberi gelar kepada laki-laki tersebut, yakni mamak atau paman dari pihak pengantin pria.
Gelar diberikan biasanya berdasarkan ciri, sifat serta status si penerima gelar. Contoh gelarnya, yaitu Sutan, Tuah dan lainnya.
Minangkabau terkenal menganut sistem matrilineal, mengikuti garis keturunan ibu. Tidak jauh berbeda dengan hal tersebut, pemberian gelar yang bersifat turun-temurun juga berasal dari keturunan ibu, yaitu gelar dari paman (saudara kandung ibu).
Gala sako atau gelar pusaka ini merupakan gelar datuk, pangulu atau raja. Gala Sako juga digunakan sebagai identitas yang bersifat sakral dari kaum Minangkabau dan gala sako ini berbeda-beda tiap daerahnya.
Gala Sangsako merupakan gelar kehormatan diberikan kepada seseorang di luar kaum yang berjasa serta mengharumkan Minangkabau, agama, bangsa serta negara.
Gelar yang didapat tidak dapat diberikan secara turun-temurun sehingga jika penerima gala sangsako meninggal, gelarnya akan kembali kepada pemberi gelar.
Editor: Kurnia Illahi