JK Pidato di HUT ke-77 Sumbar : Orang Minang Bekerja dengan Otak Bukan Otot
Pada saat ini, pemuda Minang tak ada lagi yang berkumpul di surau, mereka sibuk di rumah dan menonton televisi dan lainnya. Ada yang mengubah pola hidup pemuda Minangkabau dan ini menjadi pemikiran bersama bagaimana ke depan agar ada upaya untuk menjadikan mereka lebih baik lagi.
Selain itu, dulu di Jakarta tahun 1960 dari 10 masjid yang menggelar Salat Jumat, delapan dari 10 masjid yang ada khatib Jumat adalah orang Minang. Bahkan yang mengislamkan orang Bugis adalah orang Minang.
Bahkan dulu orang belajar agama ke Thawalib Padang Panjang, namun saat ini orang ke Padang Panjang untuk makan sate. Pemuda Minang malah belajar agama ke Gontor dan Pulau Jawa.
Selain itu, penceramah Minang juga tak tampak lagi, malah orang Bugis yang banyak seperti Das'ad Latief, Maulana, Quraish Shihab, bahkan Imam Besar Masjid Istiqlal saat ini orang Bugis.
"Pak Gubernur perlu suatu upaya memajukan kembali tingkatkan pengetahuan keagamaan dan mampu kembalikan marwah orang Minang dalam urusan agama Islam. Ada suatu degradasi dari sisi pendidikan keagamaan yang perlu diperbaiki di sini, ini tentu jadi perhatian," kata JK.
Dia berharap orang Minangkabau tidak fokus melihat ke belakang, namun harus melihat ke depan untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk anak cucu mereka.
"Kalau terus melihat ke belakang, nanti akan tertabrak. Fokus ke depan untuk mempersiapkan segala sesuatunya," ujar JK.
Editor: Donald Karouw