Kalem, Semen Padang FC Tak Mau Buru-Buru Rekrut Pemain Baru

PADANG, iNews.id - Manajemen Semen Padang Football Club (SPFC) menyatakan tak mau terburu-buru merekrut pemain baru. Hal ini dilakukan karena kompetisi Liga 2 2021 belum jelas kapan akan dimulai.

Manajer Semen Padang FC Effendi Syahputra mengatakan, saat ini tim masih menunggu kejelasan kompetisi Liga 2 dari PSSI dan PT LIB.

Baca Juga

Liga 1 dan Liga 2 Musim 2020 Resmi Dibatalkan, Tak Ada Juara dan Degradasi

"Sampai saat ini kita masih menunggu karena kondisi serba tidak pasti," kata Effendi, Rabu (10/3/2021).

Effendi menambahkan, apabila ada kejelasan kompetisi akan bergulir baru klub bergerak merekrut pemain.

Baca Juga

Pencuri Kabel Semen Padang Ditangkap, Pelaku Sempat Kejar-kejaran dengan Petugas

Dia tidak ingin kesalahan musim lalu terulang kembali seperti mengeluarkan dana cukup besar meminjam Leo Guntara dan Irsyad Maulana namun karena pandemi mereka tidak bisa bermain.

"Kita merugi pada saat itu dan tidak ingin mengulangi kesalahan tersebut," kata dia.

Baca Juga

Butuh Uang Beli Rokok, 6 Satpam PT Semen Padang Nekat Curi Kabel

Menurut dia hal yang saat ini dilakukan manajemen adalah memperbaiki manajemen tim dan juga melakukan pendekatan dengan sejumlah pemain.

"Kita akan optimalkan pemain lokal dari Sumbar untuk memperkuat tim nantinya. Kalau kualitasnya bagus tentu akan rekrut," kata dia.

Sebelumnya Semen Padang FC mengikat tiga pemain muda bertalenta mereka bertahan di tim. Tiga pemain muda yang telah dikontrak jangka panjang adalah Genta Alparedo yang berposisi sebagai gelandang, kemudian Amar Prayogi yang berposisi sebagai bek tengah dan pemain lincah di posisi bek kiri Yoga Noviandre.

Effendi mengatakan, alasan utama manajemen memagari pemain dengan kontrak jangka panjang agar tidak pindah ke klub lain. Ketiga pemain yang tersebut pemain potensial tim dan ketiganya merupakan binaan akademi.

"Mereka pemain muda berbakat kebanggaan Ranah Minang yang diharapkan menunjukkan kinerja dan kontribusi bagus untuk tim nantinya," kata dia. 

Editor: Nur Ichsan Yuniarto