get app
inews
Aa Text
Read Next : Atasi Cuaca Ekstrem Pascabencana, BMKG Lakukan Rekayasa Cuaca di Sumbar

Kasus Covid-19 di Padang Meningkat, Klaster Sekolah Asrama Jadi Pemicu

Kamis, 29 April 2021 - 07:10:00 WIB
Kasus Covid-19 di Padang Meningkat, Klaster Sekolah Asrama Jadi Pemicu
Ilustrasi pasien positif Covid-19 (AFP)

PADANG, iNews.id - Pasien positif Covid-19 di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) meningkat. Peningkatan ini dipicu oleh hasil penelusuran riwayat kontak di salah satu sekolah berasrama yaitu Perguruan Islam Ar Risalah sehingga menjadi klaster baru.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Ferimulyani Hamid mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 di kota itu sehingga status Padang naik menjadi zona oranye.

"Dari akhir November 2020 hingga awal April 2021, kasus baru Covid-19 bisa dikendalikan namun memasuki pekan ketiga April kembali naik karena Dinas Kesehatan melakukan pemeriksaan masif di salah satu sekolah berasrama dan ditemukan banyak kasus positif," kata Ferimulyani, Kamis (29/4/2021).

Feri menceritakan awal mula temuan kasus ini berawal dari tiga siswa di sekolah tersebut yang pulang dijemput orang tua karena kondisinya demam dan setelah diperiksa ternyata positif Covid-19.

Atas dasar itu akhirnya Dinas Kesehatan Padang melakukan pemeriksaan masif di Ar Risalah dan mendapatkan 30 orang yang melakukan kontak erat dengan tiga pasien awal dan dilakukan tes swab.

"Dari 30 orang tersebut ternyata 25 anak positif dan akhirnya karena tidak mau ambil risiko, Dinas Kesehatan mengunjungi sekolah tersebut dan berkonsultasi dengan pengurus serta yayasan untuk melakukan tes swab massal," kata dia.

Pada saat itu diputuskan semua orang yang ada di Perguruan Islam Ar Risalah di tes swab sebanyak 1.500 orang dalam beberapa tahap.

"Tahap I dites swab sebanyak 614 orang dan ditemukan positif 122 siswa dan tiga tenaga pendidik. Lalu hari berikutnya dilanjutkan tes swab dan total yang ditemukan positif sebanyak 239 orang," katanya.

Semua yang positif, kata dia, langsung isolasi karena mayoritas memang tanpa gejala dan gejala ringan diisolasi di sekolah tersebut, lalu yang negatif dikembalikan ke orang tua.

Oleh sebab itu lonjakan kasus yang terjadi adalah karena upaya tes swab massal yang dilakukan dan kasusnya tidak menyebar di masyarakat.

Adanya temuan peningkatan kasus baru merupakan konsekuensi dari upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan dalam melalukan penelusuran kontak dengan mereka yang sudah terpapar lebih dahulu untuk dilakukan tes usap.

"Dari pada dibiarkan orang tanpa gejala Covid-19 tapi tidak diketahui lebih baik dilakukan penelusuran dan tes swab massal walaupun secara statistik status Padang berubah dari zona kuning menjadi oranye," kata dia.

Menurut dia, Padang tak akan pindah dari zona kuning ke zona oranye jika tidak dilakukan tes usap massal.

"Tapi dampaknya adalah para siswa yang positif tapi tidak diketahui mereka akan pulang ke rumah masing-masing dan bisa menularkan ke keluarga secara diam-diam karena tidak bergejala," katanya.

Editor: Nur Ichsan Yuniarto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut