Pengungsi Korban Gempa Pasaman Barat Mulai Terserang ISPA, Anak-Anak hingga Orang Dewasa
Menurutnya, kondisi ini terjadi karena ada infeksi di saluran pernapasan yang ditandai dengan gejala batuk, pilek dan demam. Sejumlah faktor yang memengaruhi serangan penyakit tersebut, kata dia perubahan cuaca karena di lokasi setempat sempat diguyur hujan dan banyak warga tinggal di tenda-tenda pengungsian.
Dia menjelaskan, kasus ISPA ditemukan merata di setiap kelompok umur, mulai anak-anak hingga orang dewasa. Warga yang terserang penyakit tersebut, lanjut dia telah ditangani oleh tim medis melalui pemberian obat hingga vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Saat ini sekitar 40 Kepala Keluarga atau 150 orang korban gempa masih bertahan di lokasi pengungsian, 30 di antaranya anak-anak. Mereka terpaksa bertahan di tenda pengungsian karena rumah mereka hancur dilanda gempa 6,1 magnitudo pada 25 Februari 2022 dan hingga saat ini belum dapat hunian sementara.
Editor: Kurnia Illahi