Petani di Agam Pilu, 10 Ton Ikan Nila dan Majalaya Mati Mendadak
Edi mengatakan, ikan siap panen itu mati semenjak Jumat (23/4/2021), setelah angin kencang melanda daerah itu akibatnya, terjadi upwelling atau pembalikan masa air, sehingga kadar oksigen di dasar danau berkurang.
Setelah itu ikan mengalami pusing, keluar ke permukaan air dan mati beberapa jam setelah itu. Kematian ikan itu merupakan yang ketiga kalinya dengan jumlah 30 ton selama Januari sampai 27 April 2021.
Sebelumnya, lima ton ikan milik petani di Galapuang mati secara mendadak pada Senin (5/4/2021). Pada Januari dan Februari 2021 sebanyak 15 ton ikan mati di Bayua dan Koto Malintang.
"Kematian ikan itu hampir terjadi setiap tahun pada awal, pertengahan dan akhir tahun," katanya.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto