Polisi Olah TKP dan Periksa 17 Saksi Kasus Santri Dianiaya hingga Koma
PADANG, iNews.id – Polisi bergerak cepat untuk mengungkap kasus dugaan penganiayaan bersama-sama yang mengakibatkan seorang santri asal Pondok Pesantren Nurul Ikhlas di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), koma hingga berhari-hari. Dalam upaya pengungkapan itu, polisi mengamankan sepasang sepatu sebagai alat bukti.
Pantauan iNews, polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dalam kamar Asrama Pria Delapan-Musa, di Jalan Raya Padang Panjang–Bukittinggi, tepatnya di Kawasan Panyalaian, Kecamatan Sepuluh Koto. Dalam pemeriksaan, sepatu gunung milik rekan korban berinisial TR (17) yang diduga digunakan untuk melakukan penganiayaan disita petugas.
Selain olah TKP, polisi juga memeriksa 17 saksi atas kasus yang mengakibatkan korban Robby Alhalim (18) tak sadarkan diri selama tiga hari. Keterangan tim dokter, korban mengalami gegar otak dan pembocoran paru-para. Sekujur tubuhnya juga menderita luka lebam.
Kapolsek X Koto AKP Rita Saryanti mengatakan, kasus dugaan penganiayan itu telah dilimpahkan ke Polres Padang Panjang. Hal ini lantaran pemeriksaannya melibatkan saksi yang jumlahnya cukup banyak.
“Perkembangan untuk sementara pemeriksaan terhadap saksi maupun dugaan pelaku sedang diselidiki penyidik. Kasusnya sudah dilimpahkan ke Polres Padang Panjang,” ujarnya, Rabu (13/2/2019).
Rita tidak menyebut jumlah terduga pelaku dalam kasus pengeroyokan ini. Sebab, pemeriksaan perkara ini masih berjalan. "Sekarang ini masih didalami karena ramai (saksi dan terduga pelaku),” ucapnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Padang Panjang Iptu Kalbert Jonaidi mengungkapkan, masih memeriksa ke-17 orang yang diduga mengetahui persis kejadian penganiayaan tersebut. "Rencana besok kalau sudah selesai semua (pemeriksaan) baru akan kami ekspose,” katanya.
Diketahui, korban Robby Alhalim menjadi korban kekerasan saat berada di dalam kamar asrama, Minggu (10/2/2019). Dia dituduh mencuri uang dan ponsel dan dianiaya hingga tak sadarkan diri. Saat dibawa ke RS, kondisinya sudah kritis.
Editor: Donald Karouw