Update Banjir Bandang Agam Tewaskan 169 Orang, Akses Daerah Terisolasi Mulai Terbuka
AGAM, iNews.id - Korban jiwa akibat banjir bandang dan longsor di Kabupaten Agam, Sumatera Barat bertambah menjadi 169 orang hingga Rabu (3/12/2025). Sebanyak 30 jenazah ditemukan dan seluruhnya belum teridentifikasi.
Tim SAR gabungan terus menyisir berbagai titik terdampak untuk mencari korban. Jumlah temuan jenazah meningkat seiring perluasan area pencarian.
Petugas bersama relawan dan masyarakat bergerak secara manual di banyak lokasi yang tertutup material. Setiap penemuan baru langsung dicatat dan dievakuasi ke posko terdekat.
Selain itu, warga turut membantu dengan membangun jembatan darurat secara swadaya. Fasilitas sementara ini mempermudah akses petugas menuju daerah terdampak. Upaya tersebut sekaligus mempercepat evakuasi dan distribusi bantuan.
Pembukaan akses jalan mulai memungkinkan penyaluran bantuan ke wilayah yang sebelumnya terisolasi. Kondisi ini membuat mobilitas petugas lebih cepat dan efektif. Jalur yang sempat tertutup kini dapat dilalui kendaraan tertentu.
Bantuan logistik mulai masuk ke sejumlah titik terdampak. Seiring terbukanya rute, distribusi bisa dilakukan tanpa hambatan besar. Meski begitu, beberapa wilayah masih dalam kondisi kritis.
Di bagian timur Kabupaten Agam, dua lokasi masih tidak bisa dilalui kendaraan yakni Nagari Pagadih di Kecamatan Palupuh serta Nagari Sungai Landia di Kecamatan Ampek Koto. Keduanya menjadi daerah yang paling sulit dijangkau. Bantuan terpaksa dikirim dengan metode estafet.
“Karena di Malalak kemarin jalur terputus sehingga pasokan-pasokan untuk bantuan itu masih sangat minim. Sehingga apa yang kita kumpulkan di Polresta Bukittinggi dari para donatur ini fokus memberikan bantuan kepada masyarakat di Malalak. Daerah yang masih tertutup aksesnya ada di daerah Palupuh yaitu di Pagadih kemudian di Ampek Koto ada daerah Sungai Landia," ujar Kapolresta Bukittinggi Kombes Pol Ruly Indra Wijayanto.
"Upaya membuka jalur terus dilakukan. Untuk memberikan bantuan dilakukan melalui estafet dilakukan di Pagadih dan Sungai Landia,” katanya lagi.
Di tengah pembukaan akses, petugas masih mencari 86 orang yang belum ditemukan. Proses pencarian dilakukan secara menyeluruh di area terdampak banjir bandang dan longsor. Setiap perkembangan dilaporkan secara berkala.
Jumlah pengungsi kini tercatat mencapai 12.800 jiwa. Mereka tersebar di tujuh kecamatan yang terdampak paling parah. Mayoritas pengungsi berasal dari wilayah yang masih tertutup material banjir bandang.
Data sementara mencatat 408 rumah rusak ringan dan 188 rumah rusak sedang. Selain itu, 465 rumah mengalami kerusakan berat akibat terjangan material. Pemerintah daerah terus mempercepat pendataan kerusakan.
Sebanyak ratusan keluarga kehilangan tempat tinggal dan membutuhkan bantuan mendesak. Logistik, air bersih, serta perlengkapan dasar menjadi kebutuhan utama para pengungsi. Koordinasi lintas instansi masih berjalan untuk penanganan lebih luas.
Upaya pencarian korban, pembukaan akses, dan penyaluran bantuan terus dilakukan. Penanganan Banjir Bandang Agam dipercepat untuk meminimalisasi dampak lanjutan.
Editor: Donald Karouw