SOLOK, iNews.id - Harga gula merah atau gula tebu di Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar) naik menjelang bulan Ramadan. Harga gula merah buatan petani Jorong Tabek ini naik dari Rp14.000 menjadi Rp16.000 per kilogram.
"Menjelang Ramadan jumlah permintaan gula merah semakin meningkat, sehingga menyebabkan harga gula ini naik dari biasanya menjadi Rp16.000 per kilogram," kata salah seorang pemilik kebun tebu, Marsuis (77) di Nagari Talang Babungo, Jumat (26/3/2021).
Marsusi menambahkan, mayoritas pekerjaan masyarakat di Jorong Tabek, Nagari Talang Babungo itu sebagai petani tebu. Sehingga daerah itu termasuk salah satu daerah penghasil gula tebu terbanyak di Sumbar.
Luas kebun tebu milik Marsuis mencapai tiga hektare, bahkan dalam satu kali panen paling banyak bisa mencapai 400 kilogram gula.
"Biasanya kami panen tebu satu kali per Minggu, kemudian diolah menjadi gula bisa mencapai 300 hingga 400 kilogram gula tebu atau sekitar Rp6,4 juta," kata Marsius.
Selain untuk mencukupi kebutuhan masyarakat di nagari itu, hasil produksi gula tebu juga dipasok ke daerah lain seperti Nagari Surian, Alahan Panjang, Padang, dan daerah lainnya.
Marsius melanjutkan, saat ini proses pengolahan gula tebu sudah menggunakan mesin kilangan tabu semi modern yang sangat memudahkan petani.
"Dulu, sebelum adanya mesin itu petani masih menggunakan alat tradisional berupa tenaga kuda untuk mengilang tebu," kata dia.
Namun, pemakaian alat tradisional menyulitkan masyarakat. Karena air tebu yang didapatkan sedikit dan prosesnya membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Saat ini masih ada beberapa warga yang menggunakan tenaga kuda untuk mengilang, tetapi untuk kebutuhan pribadi bukan dijual," katanya.
Saat ini terdapat sekitar 10 unit mesin kilangan semi modern atau pabrik rumahan pengolah gula tebu yang ada daerah itu.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait